Manusia Adalah Jiwanya

Kanisius Teobaldus Deki Sokrates menyadari bahwa manusia terdiri dari badan dan jiwa. Ia mengakui hal itu secara eksplisit dalam dialog-dialognya. Namun harus kita akui bahwa dalam pandangan Sokrates tentang manusia hal yang paling banyak disorotinya adalah soal jiwa. Manusia lebih cenderung diidentikkan dengan jiwa. Jiwalah yang membedakan manusia dari hal-hal lain. Jiwa atau roh yang dimaksud adalah akal budi, sumber aktivitas berpikir dan tindakkan etis. Dengan demikian jiwa adalah “aku” yang sadar, dan pusat penalaran intelektual dan putusan moral. [1] Akal budi manusia adalah gudang yang penuh dengan kebenaran atau konsep yang sudah siap untuk dilahirkan. Untuk dapat mewujudkannya, orang perlu diberi keluasan agar mengenal apa yang ada dalam dirinya; mengenal diri sendiri. Bertolak dari pemahaman ini, Sokrates mengungkapkan dua semboyan klasik dari tradisi Delphoi, “kenalilah d...