Kanisius Teobaldus Deki
I. PENGANTAR
Perjudian merupakan fenomena sosial yang
kian marak di antara pelbagai persoalan yang muncul ke permukaan kenyataan kehidupan
bersama. Di Manggarai ada dua situasi yang menjadi titik mulai studi ini. Pertama, makin maraknya judi Kupon Putih
(KP) di Manggarai. Kedua, adanya
kenyataan tak terbantahkan perilaku masyarakat Manggarai yang melegalkan
perjudian kartu dalam acara tertentu seperti kumpul kope, wuat wa’i [1]dan pada saat kematian.[2]
Titik tumpu ini lalu menjadi sebuah
kenyataan yang melibatkan banyak pihak, termasuk petugas keamanan.[3] Kenyataan ini tidak hanya menjadi
bagian dari keseharian masalah hidup orang Manggarai, namun juga di daerah
lainnya di Flores.[4] Perjudian lalu menghadirkan sekaligus
dua tawaran, bagaikan dua sisi mata uang, kepada setiap orang yang ingin
menjalankan aktivitas itu. Di satu sisi, perjudian sering terlahir dari sebuah
rahim yang penuh impian tentang kejayaan yang akan tampak bila mengalami
kemenangan. Di sisi lain, perjudian sering lebih menyajikan kenyataan tragis
tatkala mereka mengalami kekalahan. Dan adalah menjadi sebuah kenyataan yang
tak terelakkan, perjudian pada akhirnya rentan terhadap berbagai bahaya yang
mengancam kehidupan bersama, termasuk kesejahteraan keluarga.
Berhadapan dengan dua sisi dari
perjudian ini, muncul berbagai tanggapan, pendapat atau opini seputar
perjudian. Ada kelompok tertentu yang saya sebut dengan terminus tekhnicus: “pro judi” dan ada pula yang kontra
terhadapnya. Kelompok pro judi berpendapat bahwa judi merupakan sesuatu yang
baik dalam arti melalui aktivitas itu para pelakunya bisa menyalurkan hoby,
mengisi waktu senggang, mendapat banyak teman dan menambah penghasilan
keluarga. Sebagai kesimpulan, mereka ingin mempertahankannya dan berusaha untuk
melegalkan kehadirannya di tengah masyarakat. Jika perjuangan untuk
melegalisasikannya gagal, maka aktivitas itu dijalankan secara
sembunyi-sembunyi. Selain itu kelompok “kontra judi” memiliki pendapat yang
berlawanan : judi sering menimbulkan pertengkaran, kekacauan, kerugian materi,
kesehatan yang menurun dan bahkan kebangkrutan dalam keluarga. Karena itu mereka
berusaha untuk menghapus aktivitas itu, sekaligus menegasikan pernyataan
kelompok pro judi. Oleh besarnya efek negatif, judi dilihat sebagai penyakit
sosial masyarakat (Pekat).[5]
Berdiri di antara dua pendapat ini, di
tengah masyarakat yang semakin sulit membedakan nilai-nilai tentang yang baik
dan yang buruk, dan malah cenderung permisif dan karenanya melegalkan perjudian[6], tulisan ini ingin membuat sebuah
catatan kritis atas aktivitas judi dan dampaknya bagi kesejahteraan keluarga.
II. REKAM JEJAK JUDI DI INDONESIA[7]
Judi
kupon yang pertama kali bertaraf nasional di Indonesia adalah Porkas sebagai
program penggalian dana olah raga nasional pada tahun 1985. Sistem pengundian
nomer porkas dilakukan secara periodik dua kali dalam satu minggu dan bagi
pemenangnya dilipatgandakan taruhannya. Namun pada perkembangannya, porkas
menjadi sebuah polemik di masyarakat dan akhirnya ditutup.
Pada
tahun 1989, kembali pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Sosial RI No.
BBS.-20-9189 mengeluarkan SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) yang sifatnya
hampir sama dengan Porkas namun tujuannya untuk menggali dana sosial
kemanusiaan. Lagi-lagi, SDSB sebagai sebuah fenomena kontroversial di
masyarakat sehingga mengalami nasib yang sama dengan Porkas setelah banyak aksi
demo dari masyarakat yang menolaknya. Sebuah bentuk perjudian yang diatur dalam
sebuah perizinan kenegaraan atau disyahkan dalam undang-undang maka perjudian
tersebut dianggap legal atau resmi. Namun ketika perizinan tersebut dicabut
maka perjudian tersebut menjadi larangan dan merupakan perbuatan kriminal.
Perkembangan
beberapa tahun terakhir, di Indonesia dihebohkan dengan mewabahnya judi kupon
putih atau toto gelap (togel) yang di
setiap daerah mempunyai ragam yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemerintah
pusat dalam era otonomi daerah menyerahkan kewenangan mengatur perjudian
tersebut kepada pemerintah daerah setempat dengan Peraturan Daerah (Perda).
Dimaksudkan agar pengaturan judi kupon togel
yang banyak ragamnya tersebut dapat diatur bahkan dibatasi peredarannya sesuai
dengan kondisi masyarakat setempat.
III. PERJUDIAN DAN KELUARGA: MENGAIS MIMPI, MERAUP REJEKI?
2.1.Tujuan Perkawinan
Dalam banyak
literatur, pada umumnya manusia mengakui bahwa lembaga perkawinan diadakan
untuk memenuhi panggilannya sebagai manusia yang selalu bersifat sosial (ens sociale), sekaligus mencapai
kepenuhan hidup sebagai ciptaan yang memiliki karakter biologis-prokreasi untuk
melahirkan anak dan mencapai kebahagiaan atau kesejahteraan hidup. Dalam term
religius-kristiani, lembaga perkawinan juga menjadi sebuah panggilan untuk
meneruskan kehendak Allah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang dititipkan
Tuhan kepada manusia (Kej. 1:27-28).
2.2.Keluarga dan Masalah Perjudian
Keluarga sebagai
himpunan sosial yang paling kecil memiliki orientasi hidup untuk mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Mereka berusaha mencari pekerjaan yang
layak untuk menghidupi perekonomian keluarga. Di zaman yang berkembang dengan pesat
ini, dimana manusia yang semakin modern, perjuangan untuk mencapai hidup
sangatlah sulit. Keluarga-keluarga bertarung di tengah kancah perjuangan untuk
bertahan hidup. Itulah sebabnya ada perubahan peran dalam rumah tangga.[8] Jika pada zaman
dahulu hanya suami yang bekerja di luar rumah, pada zaman sekarang dengan
pelbagai perubahan yang menuntut dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan, maka istri
juga bekerja mencari pengahsilan tambahan.[9] Perubahan perab
juga membawa dampak yang cukup luas dalam hal relasi, peran dan pengaruh dalam
menata kehidupan berkeluarga. Seorang Bapak tidak lagi bisa mendominasi jikalau
istrinya juga bekerja memberikan penghasilan kepada keluarga.
Tidak dapat
disangkal, dalam perjuangan yang keras, ada kenyataan bahwa tidak semua
keluarga mencapai hasil yang maksimal. Juga pekerjaan-pekerjaan yang ada tidak
selalu memberikan jaminan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Judi
dilakukan dengan motif-motif tertentu. Ada dua sebab mengapa orang mengambil
perjudian sebagai jalan keluar mengatasi kemelut keuangan dalam keluarga.
Pertama, keinginan untuk
mendapatkan uang dengan cara yang mudah. Kerap terjadi pekerjaan yang sudah
digeluti dengan penuh perjuangan mendapatkan hasil yang tidak seimbang dengan
jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Karena itu mereka menghidupkan mimpi di
dalam dirinya bahwa ia akan mendapat peluang untuk mencapai hasil yang besar
dengan jalan pintas. Harapan itu sangat kuat didalam pelaku perjudian, meskipun
mereka sadar bahwa kemungkinan untuk meraih untung sangat kecil, bahkan ketika
mereka tahu bahwa mereka dirugikan oleh aktivitas itu.
Kedua, pada taraf dan
situasi tertentu, perjudian dilakukan oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang
mendatangkan hasil dinansial yang bedar.mereka kerap berjudi dengan alasan
sebagai selingan di antara selurh aktivitas atau pekerjaan. Selain itu mereka
juga berharap bahwa dengan jalan itu mereka memperoleh teman semakin banyak.
Dalam kelompok ini, harapan akan mendapat keuntungan bukanlah hal utama.
Terbanyak kelompok ini berasal dari kalangan yang memiliki cukup banyak uang.
Dua pendapat di
atas kurang lebih bisa menjadi model yang mewakili kenyataan yang umumnya
terjadi dalam masyarakat.
III. DAMPAK PERJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN
KELUARGA
3.1.Bagi Pelaku Perjudian
3.1.1. Selalu Terbius
Mimpi
Mereka yang terlibat dalalm
perjudian mengalami dua kenyataan yang kontradiktoris. Disatu pihak mereka
mengharapkan bahwa mereka menang namun dalam pertarungan mereka ternyata sering
mengalami kekalahan. Di pihak lain, mereka bertarung dengan harapan akan menang
dan mengalami hal itu sebagai kenyataan. Berhadapan dengan kekalahan, orang
akan merasa tidak puas,ingin bertarung lagi dan berusaha supaya menang.
Sedangkan mereka yang menang akan tetap berjuang mempertahankan posisinya
sebagai pemenang dan kalaupun terjebak dalam kekalahan, perjudian akan terus
dilanjutkan demi meraih kemenangan. Dalam benak semua penjudi, “menang” adalah
kata yang paling diharapkan. Segala daya dan energi dikerahkan untuk meraih
kemenangan itu. Karena itu, keseharian hidup para penjudi adalah hermeneutika
yang dibangun di atas fundasi mimpi. Segala sesuatu, terutama yang berkaitan
dengan gejala natural, ditafsir dari perspektif mimpi dengan orientasi yang
mengarahkan imaginasi, kehendak dan nalar kepada kemenangan. Lama kelamaan, jika
judi menjadi neourosis, maka seseorang akan semakin mengarahkan dirinya kepada
aktivitas perjudian, apapun yang terjadi, meskipin mereka mengahadapi kenyataan
bahwa mimpi-mimpi mereka tidak terealisir.
3.1.2. Kesehatan yang
Menurun
Penyerapan energi yang sangat
banyak untuk menyempatkan diri dalam aktivitas berjudi membuat seseorang akan
kehilangan daya tahan tubuhnya. Orang-orang yang melakukan aktivitas perjudian
sangat jarang dengan cepat menyelesaikan permainannya. Bahkan ada yang
menghabiskan waktu berjam-jam untuk berjudi. Banyaknya waktu yang dipakai untuk
berjudi tidak seimbang dengan waktu yang disediakan untuk beristirahat
menyababkan mereka mengalami daya tahan tubuh (stamina) yang semakin menurun.
Hal ini menjadi penyebab utama begitu mudahnya penyakit masuk dan menghantam
pertahanan tubuhnya.
3.1.3. Menurunnya
Produktivitas
Partispasi aktif dalam perjudian
menyababkan seseorang tidak bekerja semaksimal mungkin. Jika pekerjaan utama
sering ditinggalkan, maka dengan sendirinya mereka akan memperoleh hasil yang
sangat kecil. Ada banyak kenyataan bahwa keringan untuk tidak hadir dalam
pekerjaan (khususnya di perusahaan, kanotr dan sekolah) akan menimbulkan
masalah baru. Bahkan tidak jarang para pegawai yang jarang masuk kantor dipecat
oleh atasannya. Sedangkan untuk para petani dan nelayan serta buruh,
pekerjaan-pekerjaan yang terbanyak mengandalkan fisik, penggunaan waktu yang
banyak untuk perjudian membuat mereka tidak sanggup bekerja secara efektif.
Dengan demikian, mereka juga tidak akan mendapatkan hasil yang sanggup
mencukupi kebutuhan keluarganya.
3.2.Bagi Keluarga dan Masyarakat
3.2.1. Menciptakan
Konflik dalam Keluarga
Konflik dalam perkawinan sebetulnya
bisa dikelompokkan dalam tiga kategori, yakni: konflik dalam situasi tertentu,
konflik berdasarkan perbedaan kepribadian dan konflik berdasarkan struktur.[10] Dan menurut
penelitian yang dibuat oleh Mendez (1982), pertengkatan antara suami dan istri
sering disebabkan oleh salah paham, kurangnya komunikasi, perbedaan
kepribadian, kekecewaan kecil, ketidaksetiaan, judi, mabuk dan campur tangan
bapa-ibu mertua serta adik-adik suami atau istri.[11] Judi sebagai
sebuah bentuk patologi sosial, memberikan andil tersendiri dalam konflik antar
suami istri dan juga orangtua dengan anak-anak.
3.2.2. Membawa Keluarga
ke Jurang Kemiskinan
Meskipun tidak mempunyai data-data
lengkap dari lapangan, adalah menjadi fakta umum bahwa perjudian kerap membawa
keluarga ke jurang kemiskinan. Seringkali harapan atau mimpi untuk mengais
banyak rezeki melalui aktivitas perjudian tak kesampaian. Kenyataan yang
terjadi ialah bahwa keluarga harus mengalami nasib naas tersebab banyak
hartanya dikuras untuk membayar utang yang disebabkan kekalahan di meja judi.
Ada juga orang tertentu yang tidak segan-segan menjual rumah, tanah dan bahkan
istri dan anaknya untuk membayar utang akibat kekalahan yang diderita.
Pada tahap dimana istri atau suami
serta anak-anak dilibatkan dalalm urusan membayar utang dengan diri mereka
sebagai taruhannya, maka disini terjadi dekadensi moral, kematian akhlak,
karena manusia dan martabatnya yang luhur disejajarkan dengan benda, uang atau
materi.
3.2.3. Menghilangkan
kesejahteraan dalam keluarga
Jika kebiasaan judi terus
dijalankan, maka tak pelak lagi bahwa keluarga-keluarga akan mendapati
kenyataan bahwa kesejateraan hidup yang mereka idam-idamkan sebagai bagian dari
tujuan perkawinan semakin menjauh dan menjadi sesuatu yang mustahil.
Kekalahan dalam perjudian sering
menimbulkan rasa sakit hati. Perasaan itulah yang menggerakkan seseorang untuk
terus terlibat. Dalalm kejatuhan yang semakin mendalam, seseorang yang kalah
bisa kalap dan frustrasi. Satu-satunya jalan yang kerap ditempuh ialah berus berada
dalam lingkaran perjudian, meskipun terbukti sudah banyak harta yang terjual
untuk menebus utang. Jika kenyataan ini yang terjadi maka tak pelak lagi bahwa
kebutuhan-kebutuhan yang urgen –primer tidak diperhatikan lagi. Suasana
harmonis dalam keluarga raib. Kebahagiaan dan kesejahteraan yang diharapkan tak
mungkin hadir di tengah keluarga.
3.2.4. Menimbulkan
persoalan Pendidikan nilai bagi anak-anak
Judi sebagai suatu aksi yang
patologis pada akhirnya berpengaruh bagi perkembangan pendidikan nilali anak-anak.
Anak-anak yang orangtuanya terlibat
dalam perjudian memiliki peluang yang sangat besar untuk terlibat dalam
perjudian di kemuadian hari. Hal ini terjadi karena mereka hidup dalam situasi yang menjadikan perjudian
sebagai kenyataan yang tak dapat dihindari. Kecenderungan untuk melibatkan diri
juga akibat dari ketiadaan sanksi dari otoritas keluarga di satu pihak, dan
harapan untuk mendapatkan uang secara mudah di pihak lain. Mencari uang dengan
gampang lalu serta merta mengahalalkan segala cara adalah sebuah konsekuensi
logis dari perjudian. Bahkan kerap anak-anak yang terlibat didalamnya tidak
segan-segan melakukan aksi kriminal demi untuk mendapatkan uang yang akan
digunakan sebagai taruhan di meja judi.
Padahal sebagai orangtua, mereka
memiliki tanggungjawab untuk memberikan pendidikan nilai-nilai moral-etika yang
baik kepada anak-anaknya. Paus Yohanes Paulus II mengatakan bahwa bahkan di
tengah kesulitani karya pendidikan yang semakin besar dewasa ini, orangtua
harus dengan penuh percaya dan berani melatih nilai-nilai hakiki hidup manusia
pada diri anak-anak mereka. Anak-anak harus menjadi besar dan dewasa dengan
sikap bebas yang tepat terhadap barang-barang jasmani, dengan menjalani hidup
sederhana dan keras dan sepenuhnya yakin bahwa manusia lebih berharga karena
jati dirinya daripada karena apa yang dipunyainya.[12]
IV.
PERJUDIAN SEBAGAI “PENYAKIT SOSIAL”
DALAM MASYARAKAT: SEBUAH CATATAN KRITIS
4.1.
Membangun perspektif yang benar tentang perjuangan
Kehidupan
manusia tak bisa lepas-pisahkan dengan sebuah perjuangan. Ia harus bekerja
untuk menghasilkan sesuatu dan dengan itu ia dapat bertahan hidup. Itulah
sebabnya mengapa manusia dijuluki sebagai “homo faber” (makhluk pekerja).
Manusia dari hakekatnya adalah makhluk yang bisa menghasilkan sesuatu dari
dirinya sendiri. Ia bisa menjadi maksimal kalau manusia terus-menerus
mengembangkannya, mebuat riset lalu menemukan teori-teori yang bisa dipakai
sebagai jalan masuk menuju ke pengetahuan yang benar akan sesuatu. Jika proses
ini yang terjadi maka manusia sendiri semakin menyadari eksistensinya, yang
dalam bahasa spiritual-religius disebut sebagai
co-creator dari Allah, mahkluk
yang menjadi perpanjangan tangan Allah untuk mencipta.
Dengan demikian
manusia harus berjuang, bekerja keras. Semakin ia menceburkan dirinya dalam
kerja keras, semakin ia memenuhi hakekatnya sebagai mahkluk yang mempunyai daya
mencipta. Dan tatkala ia menghasilkan sesuatu dari usaha kerasnya ia menjadi
bahagia. Kebahagiaan itulah yang sejatinya menjadi kepunyaan manusia karena ia
di panggil untuk itu. Tetapi ketika ia berusaha untuk menghindari tanggungjawab etisnya sebagai pekerja, lalu memasukkan diri
dalam perjudian dan perjuangan yang tidak sehati lainnya, maka ia akan menuai
kegetiran dan kesusahan dalalm hidupnya. Sesuatu yang tidak diharapkan datang
dari hakekatnya sebagai pejuang.
Bekerja adalah
bagian yang terpenting dari satu jalinan proses perjuangan. Motivasi ini
mestinya terus hidup dan menjadi api yang membakar semangat setiap pribadi.
Sebab melalui pekerjaannya manusia menjadi unit produksi yang penting dalam
kehidupan bersama. Sumber daya yang dimilikinya itu mampu membuat masyarakat
melangsungkan hidupnya di dunia ini. Hanya dengan jalan ini ia menjadi berarti,
memiliki nilai bagi kehidupan bersama.
Dari sisi iman
Kristen, Kerja
adalah aktivitas gerak manusia yang khas yang membedakannya dengan kerja
binatang atau mesin, sebab binatang bekerja secara naluri dan mesin bekerja
tanpa kesadaran. Sifat yang khas dari kerja manusia adalah, bahwa kerja manusia
merupakan penggunaan secara sadar daya-daya rohani dan badani yang tertuju
dengan maksud tertentu. Mengapa hal ini berbeda? Dalam Alkitab memang dibedakan dari binatang,
karena manusia diciptakan sesuai ‘gambar dan rupa Allah’ (Kej. 1:26-27; 2:7), karena Allah
adalah Allah yang bekerja, maka demikian juga gambarnya akan bekerja juga.
Sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Allah, tugas pekerjaan manusia adalah menyesuaikan
pekerjaannya dengan maksud dan rencana Allah. Pandangan ini penting, karena ini
menunjuk pada ethos kerja yang diemban manusia sebagai makhluk yang diciptakan sesuai
gambar Allah.
Bahwa,
kehendak Allah bagi manusia untuk bekerja, baik sebelum kejatuhan (Kejadian
1:28), maupun sesudah kejatuhan manusia (Kejadian 3:17-19). Sebelum kejatuhan,
pekerjaan adalah suatu anugerah dan panggilan dari Allah sendiri. Sesudah
kejatuhan, pekerjaan tetap merupakan anugerah dan panggilan, namun sekarang
akibat dosa, maka pekerjaan itu dilakukan dengan penuh persaingan. Di dalam
Perjanjian Baru, Paulus menasehatkan jemaat untuk bekerja. Ia juga
memperingatkan, bahwa, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (II
Tesalonika 3:10b). Jadi, bekerja adalah anugerah dan panggilan. Itu sebabnya
seorang Kristen haruslah bekerja dan bila perlu bekerja dengan giat dan keras.
Hilangkan budaya gengsi dan malu dalam bekerja. Gengsi artinya bagaimana
pandangan orang lain tentang diri seseorang dan biasanya diasosiasikan dengan
harta dan pekerjaan tertentu. Kekristenan tidak mengenal budaya gengsi.
Pengejaran prestasi adalah karena dia adalah makhluk yang berharga di mata
Tuhan dan penilaian manusia bukan didasarkan atas orang lain, melainkan hanya
Tuhan.
Tugas
kerja yang semula diemban manusia, semula bersifat sukacita yang murni di
hadapan Allah, namun manusia memutuskan hubungan itu dengan berbuat durhaka
yang dilakukannya secara sengaja dan sadar. Manusia tidak lagi menginginkan
kondisinya yang segambar dengan Allah penciptanya, ia hendak menjadi allah
sendiri, maka terputuslah hubungan antara manusia dengan Allahnya, antara
manusia dengan manusia dan manusia dengan dirinya sendiri. Di sini termasuk
hubungan kerja yang semula merupakan tugas mulia.
Dosa
telah mendatangkan hukuman Allah yaitu diusir dari firdaus, dan hukuman ini
berdampak pula pada tugas kerja manusia, kerja di bumi akan disertai kesukaran.
Manusia akan berlelah mengolah bumi sampai akhir hidupnya. (Kej. 3 : 17-19)
Syukur
kepada Yesus Kristus, dalam terang pertobatan, kerja bukan lagi sebagai kutukan
tetapi sebagai berkat dan harus dilakukan dengan mengucap syukur, dan
menyerahkan hasilnya sebagai persembahan syukur kepada Allah. Jadi berbeda dengan pandangan umum mengenai
tujuan kerja yang materialistik dan hedonistik di mana kerja ditujukan untuk
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan menjadi ‘sukses.’
4.2.
Keterlibatan Lembaga Moral dan Institusi Religius
Dalam banyak
kasus, perjudian justru melahirkan keresahan dalam banyak masyaraakt. Ada
banyak tanggapan yang muncul untuk menanggapi hal itu. Berbagai organisasi
massa, yang sering menyebut dirinya sebagai “lembaga moral” yang
tereksplisitasi dalam Lembaga Swadaya Masyaraakt (LSM), organisasi agama,
perguruan tinggi, dsb. mengeluarkan kritikan yang mengecam perjudian. Bahkan
Forum Pembela Islam, sebuah organisasi Islam radikal Indonesia, menjadikan aksi
pemberantasan judi dan pelacuran sebagai semacam “trade mark” organisasi
mereka. Demikian pun lembaga-lembaga religius atau institusi agama yang ada
mengecam perjudian.
Demi menuntaskan
kasus perjudian, Gereja Katolik berusaha untuk membebaskan umatnya dari
perbudakan judi dengan berbagai macam cara. Dari kotbah di mimbar-mimbar
Gereja, seminar-seminar, galang kerja sama dengan LSM dan pemerintah sampai
kebijakan-kebijakan pastoral yang hadir berupa sanksi-sanksi sakramental dibuat
demi tujuan yang sama. Itu menunjukkan betapa besar perhatian gereja terhadap
masa depan keluagra sebagai institusi yang pada hakekatnya mengarahkan diri ke
dalam kebahagiaan.
4.3.
Keterlibatan Pemerintah
Perjudian bisa
dilegalkan pemerintah demi alasan dan tujuan tertentu. Itulah sebabnya
kasino-kasino berdiri dengan penjagaan yang di –back up oleh petugas keamanan
dengan dalih untuk mendapatkan keuntungan. Alih-alih meningkatkan PAD yang
diraup ialah semakin terjerumusnya masyarakat dalam arus perjudian atau bahkan
ada kepercayaan bahwa orang Tionghoa berjudi merupakan salah satu usaha membuang
sial.[13] Keterlibatan
yang tidak kritis, khususnya dari mereka yang tidak mempunyai uang banyak,
membawa akibat yang sangat fatal bagi kesejahteraan hidup mereka.
Sebagai satu
bentuk solusi, pemerintah sebagai instansi yang memiliki wewenang dalam
memberikan perlindungan hukum atas badan-badan atau institusi yang ada dalam
wilayah kekuasaannya, mestinya menolak penglegalan perjudian jika ternyata hal
itu menyebabkan masyarakat berada dalam pusaran kemalasan, kriminalitas dan
dekadensi moral. Sebagai konsekuensi, ia juga menertibkan lembaga keamanan
seperti polisi dan tentara yang kerap disinyalir berada di belakang pemilik
modal yang membuka kasino-kasino. Selain itu pemerintah juga dengan tegas dan
berani menutup tempat-tempat perjudian dan menggantikannya dengan unit usaha
lain yang lebih menampilkan manusia dan martabatnya yang luhur.
4.4.
Beberapa Catatan Reflektif
Usaha-usaha itu
sering membuahkan hasil yang maksimal. Meskipun LSM – Agama, sudaj berusaha
namun belum menampakkan hasil yang maksimal. Pertanyaan yang perlu diajukan
ialah: “Bagaimana cara yang paling efektif utuk memberantas perjudian ini?”
berikut ini satu-dua catatan reflektif penulis. Pertama, mencari akar masalah. Apa sebenarnya akar masalah yang
menyebabkan mereka berjudi? Jika akar ini telah ditemukan maka kita dapat
beralilh ke langkah berikutnya yaitu membuat penyadaran. Baik lembaga-lembaga
swasta dan religius berupaya memberikan pemahaman yang benar tentang perjuangan.
Metodenya bisa melalui seminar, lokakarya mau pun kampanye anti judi yang
dijalankan dengan gencar.
Kedua, mendorong
pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin. Terbanyak mereka
yang terlibat dalam perjudian adalah orang-orang yang berpenghasilan rendah
atau bahkan pengangggur. Atau bisa juga mendorong sektor swasta untuk membuka
peluang bagi para penganggur bekerja pada unit-unit usaha mereka.
Ketiga, menciptakan
lingkungan yang kondusif supaya orang tidak lagi terlibat dalam perjudian.
Semakin seseorang yang menghayati hidup keagamaannya dengan penuh keyakinan dan
kepatuhan maka keungkinan untuk terlibat dalam kasus perjudian mungkin lebih
kecil.
Keempat, bekerjasama
dengan pemerintah. Pemerintah, demi meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)
juga terjerumus dalalm lingkaran perjudian dan melegalkannya. Jika hal ini
terus berlanjut maka akan ada kemungkinan masalah-masalah lain yang berpautan
dengan perjudian seperti pelacuran, minuman keras, perdagangan obat terlarang
dan kriminalitas akan semakin meningkat. Karena pemerintah juga bermaksud
mensejahterakan rakyatnya, maka untuk tujuan yang sama diperlukan kerja sama,
terutama kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan (policy) pemerintah dalam mencapai tujuannya.
V. PENUTUP
Dari uraian ini
menjadi jelas bahwa perjudian membawa lebih banyak dampak yang negatif daripada
positif bagi kesejahteraan keluarga. Meskipun banyak orang menyadari hal itu,
namun orang-orang tetap terlibat dalam perjudian. Ada begitu banyak argumentasi
yang dilontarkan untuk membela aksi perjudian yang mereka lakukan. Adapun
argumentasi-argumentasi itu lahir untuk membela diri dan untuk mendapatkan
pengakuan publik atas patologi yang mereka miliki. Namun bagi kita perjudian,
apapun bentuk dan maksudnya tidak bisa dibenarkan. Hal ini menjadi jelas kalau
kita menyadari eksistensi kita sebagai co-creator
Allah yang memiliki potensi untuk mencipta, atau juga sebagai unit produksi
yang bisa menghasilkan sesuatu bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Atas dasar itu,
kita juga sepakat bahwa perjudian harus diberantas. Ada banyak cara yang bisa
dikembangkan : memberikakn arahan yang benar tentang arti perjuangan dan makna
kerja keras, mencari akar persoalan, membuat proses penyadaran, menciptakan
lapangan pekerjaan yang layak, menciptakan lingkungan yang kondusif dan
mempengaruhi policy pemerintah. Untuk
mencapai tujuan itu, kita menggalang kerja sama dengan berbagai pihak:
lembaga-lembaga agama, swasta dan pemeritnah. Kerja sama yang baik dengan
meletakkan kesejahteraan di atas semuanya akan menghasilkan buah yang bernas,
yakni kebahagiaan menjadi milik semua manusia. Kebahagiaan dan kesejahteraan
inilah yang menjadi muara dari seluruh perjuangan dan harapan hidup manusia.***
REFERENSI
Ali Sadikin, Soal Judi
adalah Tanggung Jawab saya pribadi kepada Tuhan“
dalam : Majalah
TEMPO, 9 Juli 2000.
Bernard Raho, Keluarga Berziarah Lintas Zaman Suatu
Tinjauan Sosiologis.
Ende: Nusa
Indah, 2003.
Dwi Haryadi, “Judi, Masalah Sosial dan Hukum”, Opini Harian Umum Bangka
Pos, 22 Januari 2012.
Ian, “Oknum TNI
Pengedar KP Dibekuk Bupati Ende” dalam :
Harian Umum Flores Pos, 15 Juni 2004.
Kanisius T. Deki, “Judi:
Antara Harapan dan Kenyataan”, Majalah
ZIARAH,
No. 2, Tahun IV, Agustus 2000
________, Tradisi Lisan Orang Manggarai. Jakarta:
Parrhesia Institute, 2011.
Max Regus & Kanisius T. Deki (eds.),
Gereja Menyapa Manggarai. Jakarta:
Parrhesia
Institute, 2011.
Muhammad
Ghazali Bagus Ani Putra, “Judi Kupon Togel Kaitannya Dengan
DIisharmonisasi Kehidupan Rumah
Tangga Konsumennya di
Jogjakarta”, Skripsi (Surabaya: Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga
Surabaya, 2004), diperoleh dalam
bentuk data elektronik dari:
Yohanes Paulus II, Keluarga
Kristiani Dalam Dunia Modern : Amanat Apostolik
Familiaris Consorsio, terj. A. Widyamartaya. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
(Pertama dipublikasikan oleh Jurnal Missio, Vol 4 No 2 Thn 2012)
[1] Di Manggarai ada
kebiasaan mengumpulkan uang secara komunal untuk maksud tertentu, misalnya
untuk membantu membiayai perkawinan (kumpul
kope), membantu membiayai pendidikan melalui acara atau ritus perutusan (wuat wa’i). Pembahasan yang memadai
tentang hal ini bisa dibaca pada: Kanisius T. Deki, Tradisi Lisan Orang Manggarai (Jakarta: Parrhesia Institute, 2011).
[2] Tentang ritus wuat wa’i dan ritus kematian baca: Max
Regus & Kanisius T. Deki (eds.), Gereja
Menyapa Manggarai (Jakarta:
Parrhesia Institute, 2011).
[3] Seorang oknum
perwira Polres Manggarai dan beberapa orang anggota dari unit tertentu
yang beberapa waktu lalu berurusan dengan Propam Polda NTT dimutasi dari tempat
tugasnya di Ruteng. Oknum anggota itu diduga terkait dalam jaringan
judi kupon putih (KP) yang dilaporkan elemen masyarakat Manggarai ke
Polda NTT. Harian Umum Pos Kupang, 04
Juni 2012.
[4] Misalnya: “Oknum TNI Pengedar KP Dibekuk Bupati
Ende” dalam: Harian Umum Flores Pos 15
Juni 2004. Lihat juga kisah pilu korban perjudian dalam pelbagai mass media
cetak dan elektronik.
[5] Dwi Haryadi, “Judi, Masalah Sosial dan Hukum”, Opini Harian Umum Bangka Pos, 22 Januari 2012.
[6] Pada zaman teknologi canggih seperti sekarang
ini, perjudian dilakukan dengan pelbagai macam cara dan bentuk. Ada permainan
kartu, dan berbagai bentuk lain yang tersebar di kasino-kasino. Beberapa kali
saat membuka internet, saya dikejutkan oleh tawaran-tawaran dari berbagai rumah
judi untuk turut serta di dalamnya. Bdk. http://www.casino.com. Terbanyak
rumah-rumah judi ini telah mendapat izinan resmi dari pemerintah. Bdk. Ali
Sadikin ,”Soal Judi adalah tanggungjawab saya pribadi kepada Tuhan” dalam: Majalah
TEMPO, 9 Juli 200, pp. 41-44.
[7] Muhammad Ghazali Bagus Ani Putra, “Judi Kupon
Togel Kaitannya Dengan DIisharmonisasi Kehidupan Rumah Tangga Konsumennya di
Jogjakarta”, Skripsi (Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Surabaya, 2004), diperoleh dalam bentuk data elektronik dari: http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=efek+negatif+judi&meta=&oq=efek+negatif+judi&gs_l=firefox-hp.1.0.0i30.3773.6995.0.9287.17.12.0.5.5.0.206.1558.5j4j3.12.0...0.0.gYnjg-d7H34.
Diakses 5 Juli 2012.
[8] Bernard Raho, Keluarga Berziarah Lntas Zaamn Suatu Tinjauan Sosiologis (Ende:
Nusa Indah, 2003), PP.149-151.
[9] Ibid, p.138
[10] Bernard Raho, Ibid., pp.143-144.
[11] Ibid.
[12] Yohanes Paulus II, Keluarga Kristiani Dalalm Dunia Modern: Amanat Apostolik Familiaris Consorsio, terj. A.
Widyamartaya (Yogyakarta: Kanisius, 1995), p.73.
[13] Ali Sadikin, Op.
Cit., p.41
Memang benar jika sebagaian orang menganggap judi itu sebagai tempat menyalurkan hobi bahkan bisa dikatakan sebuah acara rekreasi antar orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka bila ada acara tertentu di lingkungan tempat tinggal mereka khususnya di Manggarai, namun hal tersebut bisa membawa dampak positif dan negatif.
ReplyDeleteDari dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu saya melihat bahwa kehadiran oang-orang tersebut di tempat acara-acara yang hendak berlangsung akan membantu menambah kas atau modal untuk menyelenggarakan acara bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), bayangkan jika tuan rumah yang hendak menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka keuntungannya/pundi-pundi kasnya akan berlipat gandah dan pada kenyataannya hal tersebutlah yang sering terjadi pada tuan rumah di Manggarai.
Dari dampak negatif, perjudian tersebut di atas sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel. Namaun yang saya amati di lokasi perjudian tampaknya tidak terlihat jika sang penjudi yang kalah maupun yang menang tidak begitu terlihat dampak negatif yang mereka alami.
Perjudian tidak dapat di hindarkan dari ruang lingkup masyarat kita, persoalan-persoalan baru yang terjadi sebagi dampak dari perjudian terebut sudah menjadi suatu kebiasaan bagi orang yang melakoninya, sehingga persoalan tersebut seakan tidak dapat membendung hasrat seseorang untuk berhenti berjudi.
Perjudian di Manggarai ibarat luka yang tidak bisa disembuhkan. Bertemali isi artikel, kita diminta untuk bersama-sama mengatasi perjudian. Memang sangatlah sulit mencari jalan keluar untuk menghentikan atau menghilangkan perjudian di Manggarai. Usaha-usaha yang telah dipaparkan dalam artikel sangatlah tepat, tapi dalam merealisasikan usaha-usaha tersebut sangatlah sulit jika kita tidak konsisten dalam menghentikan perjudian yang terjadi terutama bentuk hukuman yang tidak memberikan efek jera seakan membuta para pelaku judi enggan untuk berhenti menyalurkan hobi mereka melalui perjudian.***
Memang benar jika sebagaian orang menganggap judi itu sebagai tempat menyalurkan hobi bahkan bisa dikatakan sebuah acara rekreasi antar orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka bila ada acara tertentu di lingkungan tempat tinggal mereka khususnya di Manggarai, namun hal tersebut bisa membawa dampak positif dan negatif.
ReplyDeleteDari dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu saya melihat bahwa kehadiran oang-orang tersebut di tempat acara-acara yang hendak berlangsung akan membantu menambah kas atau modal untuk menyelenggarakan acara bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), bayangkan jika tuan rumah yang hendak menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka keuntungannya/pundi-pundi kasnya akan berlipat gandah dan pada kenyataannya hal tersebutlah yang sering terjadi pada tuan rumah di Manggarai.
Dari dampak negatif, perjudian tersebut di atas sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel. Namaun yang saya amati di lokasi perjudian tampaknya tidak terlihat jika sang penjudi yang kalah maupun yang menang tidak begitu terlihat dampak negatif yang mereka alami.
Perjudian tidak dapat di hindarkan dari ruang lingkup masyarat kita, persoalan-persoalan baru yang terjadi sebagi dampak dari perjudian terebut sudah menjadi suatu kebiasaan bagi orang yang melakoninya, sehingga persoalan tersebut seakan tidak dapat membendung hasrat seseorang untuk berhenti berjudi.
Perjudian di Manggarai ibarat luka yang tidak bisa disembuhkan. Bertemali isi artikel, kita diminta untuk bersama-sama mengatasi perjudian. Memang sangatlah sulit mencari jalan keluar untuk menghentikan atau menghilangkan perjudian di Manggarai. Usaha-usaha yang telah dipaparkan dalam artikel sangatlah tepat, tapi dalam merealisasikan usaha-usaha tersebut sangatlah sulit jika kita tidak konsisten dalam menghentikan perjudian yang terjadi terutama bentuk hukuman yang tidak memberikan efek jera seakan membuta para pelaku judi enggan untuk berhenti menyalurkan hobi mereka melalui perjudian.***
“DAMPAK PERJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA SEBUAH TILIKAN PERSPEKTIF SOSIO-TEOLOGIS”
ReplyDeletePerjudian merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sosial hal seperti ini sudah lazim dilakukan baik secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi. Secara terbuka misalnya perjudian (main kartu) saat acara kumpul kope, wuat wai, kematian dan lain-lain, sedangkan yang sembunyi-sembunyi misalnya perjudian kupon putih.
Dari artikel yang telah dipaparkan diatas, bahwa perjudian itu memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya “apabila yang melakukan perjudian menang, maka dia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya karena tujuan hidup menurutnya adalah kesejahteraan dalam keluarga”, menghilangkan stres, memiliki banyak teman dan mengisi waktu luang. Tetapi perjudian juga memiliki banyak dampak negatif diantaranya; (1) di penjara karena kedapatan menjual kupon putih, (2) KDRT karena uang habis karena perjudian, (3) dari KDRT anak-anak selalu menjadi sasaran karena ketidak puasan suami-istri yang tiap hari berdebat mengenai uang, anak-anak tidak diperhatika, yang mereka pikirkan hanyalah uang dan uang, sehingga harga diri atau martabatnya selalu disamakn dengan benda, uang dan materi, (4) kesehatan tidak tejaga karena perjudian bisa memakan waktu yang lama dan tidak ada waktu untuk beristirahat sehingga daya tahan tubuhnya menurun.
Jadi perjudian sudah menjadi hal yang membudidaya dalam kehidupan sosial. Untuk mengatsinya sangat sulit walaupun sudah ada aturan yang mengikatnya, bagi yang melanggar akan di hukum atau diberi sanksi, tetapi hal tersebut tidak menjadi sebuah ancaman bagi si penjudi, karena selagi pihak kepolisian tidak mengetahui bahwa ada perjudian di tengah masyarakat, maka hukum tidak akan pernah berlaku. Sehingga perjudian sering kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Nama : Heribertus Suwardi Bandur
ReplyDeleteNPM : 13.31.3120
Kelas : III B
“Dampak Perjudian Bagi Kesejahteraan Keluarga ”
Komentar Saya mengenai artikel tersebut :
Benar jika sebagaian banyak orang yang menganggap perjudian itu sebagai tempat untuk menyalurkan hobi bahkan ada juga orang yang mengatakan kalau perjudian itu sebagai sebuah acara rekreasi antara orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka jika ada suatu acara tertentu di suatu lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka khususnya di wilayah Manggarai, namun perjudian tersebut bisa juga membawa dampak negatif dan positif.
Dampak negatif dari perjudian tersebut sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya atau yang ada di dalam artikel. Namun yang sering saya amati selama ini di suatu lokasi atau lingkungan masyarakat pada saat acara kematian tampaknya para penjudi tidak melihat jika sang penjudi yang kalah maupun yang menang tidak begitu melihat pada dampak negatif yang mereka alami setelah perjudian
Dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu, saya melihat bahwa kehadiran dari orang-orang tersebut di tempat acara yang hendak berlangsung akan membantu menambahkan modal bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), jika tuan rumah yang menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka tuan rumah tersebut akan mendapatkan keuntungan yang berlipat gandah dan hal tersebut yang sering terjadi pada pemilik atau tuan rumah di wilayah Manggarai.
Perjudian tidak dapat dihindarkan dari ruang lingkup masyarakat atau dari kehidupan manusia, persoalan yang sering terjadi sebagi dampak dari perjudian terebut sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang sering berjudi, sehingga persoalan tersebut seakan-akan tidak dapat membendung hasrat dari seseorang untuk berhenti berjudi atau tidak melakukan penjudian. Perjudian di wilayah Manggarai di ibarat sebagai luka yang tidak dapat disembuhkan. Kita kembali isi artikel, kita diminta untuk bersama-sama mengatasi perjudian yang sering terjadi di Masyarakat. Memang sulit untuk mencari jalan keluar supaya bisa menghentikan atau menghilangkan perjudian di wilayah Manggarai. Usaha yang telah dipaparkan dalam artikel tersebut sangat tepat, tetapi dalam merealisasikan usaha tersebut sangat sulit jika kita tidak konsisten dalam menghilangkan perjudian yang terjadi terutama dalam bentuk hukuman yang tidak memberikan efek jera bagi para pelaku judi untuk berhenti menyalurkan hobi mereka melalui perjudian.
Nama : Heribertus Suwardi Bandur
ReplyDeleteNPM : 13.31.3120
Kelas : III B
“Dampak Perjudian Bagi Kesejahteraan Keluarga ”
Komentar Saya mengenai artikel tersebut :
Benar jika sebagaian banyak orang yang menganggap perjudian itu sebagai tempat untuk menyalurkan hobi bahkan ada juga orang yang mengatakan kalau perjudian itu sebagai sebuah acara rekreasi antara orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka jika ada suatu acara tertentu di suatu lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka khususnya di wilayah Manggarai, namun perjudian tersebut bisa juga membawa dampak negatif dan positif.
Dampak negatif dari perjudian tersebut sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya atau yang ada di dalam artikel. Namun yang sering saya amati selama ini di suatu lokasi atau lingkungan masyarakat pada saat acara kematian tampaknya para penjudi tidak melihat jika sang penjudi yang kalah maupun yang menang tidak begitu melihat pada dampak negatif yang mereka alami setelah perjudian
Dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu, saya melihat bahwa kehadiran dari orang-orang tersebut di tempat acara yang hendak berlangsung akan membantu menambahkan modal bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), jika tuan rumah yang menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka tuan rumah tersebut akan mendapatkan keuntungan yang berlipat gandah dan hal tersebut yang sering terjadi pada pemilik atau tuan rumah di wilayah Manggarai.
Perjudian tidak dapat dihindarkan dari ruang lingkup masyarakat atau dari kehidupan manusia, persoalan yang sering terjadi sebagi dampak dari perjudian terebut sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang sering berjudi, sehingga persoalan tersebut seakan-akan tidak dapat membendung hasrat dari seseorang untuk berhenti berjudi atau tidak melakukan penjudian. Perjudian di wilayah Manggarai di ibarat sebagai luka yang tidak dapat disembuhkan. Kita kembali isi artikel, kita diminta untuk bersama-sama mengatasi perjudian yang sering terjadi di Masyarakat. Memang sulit untuk mencari jalan keluar supaya bisa menghentikan atau menghilangkan perjudian di wilayah Manggarai. Usaha yang telah dipaparkan dalam artikel tersebut sangat tepat, tetapi dalam merealisasikan usaha tersebut sangat sulit jika kita tidak konsisten dalam menghilangkan perjudian yang terjadi terutama dalam bentuk hukuman yang tidak memberikan efek jera bagi para pelaku judi untuk berhenti menyalurkan hobi mereka melalui perjudian.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteNAMA : KAROLUS CONGKO
ReplyDeleteKELAS : III B/PGSD
TUGAS : WAWASAN IPS
NPM : 13 31 3086
“DAMPAK PERMAINAN JUDI DALAM MASYARAKAT”
KOMENTAR SAYA:
Judi merupakan penyimpangan prilaku social. dengan tegas islam dan Negara melarang permainan ini dengan menghukum bagi pelaku perbuatan tersebut.
Masyarakat akan melibatkan permainan judi tiap tiap permainan dapat bergantung pada keuntungan belaka juga karena permainan lebih terlatih atau lebih mahir.
Permainan judi termasuk juga pula segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lainnya yang tidak di adakan antara mereka yang berlomba permainan ,demikian juga segala pertaruhan lainnya.masyarakat akan melakukan prilaku yang dapat dipahami olaeh anggota yang di mainkan dalam suatu kelompok diakui oleh mereka yang di lakukan dalam permainan judi .kejadian kejadian yang belum pasti hasilnya diartikan suatu kegiatan permainan judi yang hasilnya tidak dapat diduga dengan yang lainnya.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perjudian adalah prilaku yang melibatkan adanya resiko kehilangan sesuatu yang berharga dan melibatkan interaksi social serta adanya unsur kebebasan untuk memilih apakah akan mengambilresiko kehilangan tersebut atau tidak. Kebiasaan permainan judi ini biasa di mainkan dalam suatu masyakat yang sering main judi,khususnya perjudian ditempat keramaian yang didalamnya ada banyak orang main judi .
Suatu perbuatan dikatakan judi jika mengandung beberapa unsur yaitu:
Permainan atau perlombaan.
Perbuatan yang dilakukan biasanya berbentuk permainan atau perlombaan.
Ada unsur menguntungkan maupun merugikan biasanya perbuatan tersebut menguntungkan bagi yang menang dan merugikan yang kalah.
Ada taruhan. dalam permainan atau perlombaan ini ada taruhan yang dipasang oleh para pihak pemain atau Bandar.baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya.
Kebiasaan judi sebenarnya lahir karena kebiasaan mereka ketika masih kecil untuk memainkan permainan yang didalamnya terdapat taruhan.sehingga ketika dewasa,waktu memainkan permainan jika tidak ada taruhannya seakan akan ada yang kurang.
Sesuatu yang dapat mereka mainkan melibatkan interaksi social serta adanya kebebasan prilaku yang akan main judi sehingga dapat memberi toleransi yang dihasilnya dalam suatu masyarakat yang dapat diduga dalam dirinya sendiri oleh anggota yang dimainkan dalam suatu kelompok pemain judi.
Factor social dan factor ekonomi
Bagi masyarakat dengan status social dan ekonomi yang rendah perjudian seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup mereka
Factor situasional
Situasi yang bias dikategorikan sebagai pemicu prilaku berjudi,diantaranya adalah tekanan dari teman teman atau kelompok atau lingkungan untuk berpartisipasi dalam perjudian dan metode metode pemasaran yang dilakukan oleh pengelolah perjudian.
Factor belajar
Sangatlah masuk akal jika factor belajar memiliki efek yang besar tehadap prilaku berjudi,teutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi.
Factor persepsi
Tentang probabilitas kemenangan,persepsi yang dimaksudkan adalah persepsi pelaku dalam membuat evaluasi terhadap peluang menang yang akan diperolehnya jika ia melakukan perjudian.
NAMA : KAROLUS CONGKO
ReplyDeleteKELAS : III B/PGSD
TUGAS : WAWASAN IPS
NPM : 13 31 3086
“DAMPAK PERMAINAN JUDI DALAM MASYARAKAT”
KOMENTAR SAYA:
Judi merupakan penyimpangan prilaku social. dengan tegas islam dan Negara melarang permainan ini dengan menghukum bagi pelaku perbuatan tersebut.
Masyarakat akan melibatkan permainan judi tiap tiap permainan dapat bergantung pada keuntungan belaka juga karena permainan lebih terlatih atau lebih mahir.
Permainan judi termasuk juga pula segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lainnya yang tidak di adakan antara mereka yang berlomba permainan ,demikian juga segala pertaruhan lainnya.masyarakat akan melakukan prilaku yang dapat dipahami olaeh anggota yang di mainkan dalam suatu kelompok diakui oleh mereka yang di lakukan dalam permainan judi .kejadian kejadian yang belum pasti hasilnya diartikan suatu kegiatan permainan judi yang hasilnya tidak dapat diduga dengan yang lainnya.
Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa perjudian adalah prilaku yang melibatkan adanya resiko kehilangan sesuatu yang berharga dan melibatkan interaksi social serta adanya unsur kebebasan untuk memilih apakah akan mengambilresiko kehilangan tersebut atau tidak. Kebiasaan permainan judi ini biasa di mainkan dalam suatu masyakat yang sering main judi,khususnya perjudian ditempat keramaian yang didalamnya ada banyak orang main judi .
Suatu perbuatan dikatakan judi jika mengandung beberapa unsur yaitu:
Permainan atau perlombaan.
Perbuatan yang dilakukan biasanya berbentuk permainan atau perlombaan.
Ada unsur menguntungkan maupun merugikan biasanya perbuatan tersebut menguntungkan bagi yang menang dan merugikan yang kalah.
Ada taruhan. dalam permainan atau perlombaan ini ada taruhan yang dipasang oleh para pihak pemain atau Bandar.baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya.
Kebiasaan judi sebenarnya lahir karena kebiasaan mereka ketika masih kecil untuk memainkan permainan yang didalamnya terdapat taruhan.sehingga ketika dewasa,waktu memainkan permainan jika tidak ada taruhannya seakan akan ada yang kurang.
Sesuatu yang dapat mereka mainkan melibatkan interaksi social serta adanya kebebasan prilaku yang akan main judi sehingga dapat memberi toleransi yang dihasilnya dalam suatu masyarakat yang dapat diduga dalam dirinya sendiri oleh anggota yang dimainkan dalam suatu kelompok pemain judi.
Factor social dan factor ekonomi
Bagi masyarakat dengan status social dan ekonomi yang rendah perjudian seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf hidup mereka
Factor situasional
Situasi yang bias dikategorikan sebagai pemicu prilaku berjudi,diantaranya adalah tekanan dari teman teman atau kelompok atau lingkungan untuk berpartisipasi dalam perjudian dan metode metode pemasaran yang dilakukan oleh pengelolah perjudian.
Factor belajar
Sangatlah masuk akal jika factor belajar memiliki efek yang besar tehadap prilaku berjudi,teutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi.
Factor persepsi
Tentang probabilitas kemenangan,persepsi yang dimaksudkan adalah persepsi pelaku dalam membuat evaluasi terhadap peluang menang yang akan diperolehnya jika ia melakukan perjudian.
DAMPAK PERJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA
ReplyDeleteDampak perjudian sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat hampir semua laki-laki sangat senang berjudi, bukan karna banyak uang.walaupu tidak uang sendiri, mereka nekat meminjam uang orang lain.
Hadirnya perjudian dalam kehidupan dalam berkeluarga dan bermasyarakat membuat oarang banyak utang dan membuat orang tidak betah di rumah sendiri.
Dampak dari perjudian
1) Membunuh diri sendiri
Kurangnya menjaga kesehatan karna sering tidak tidur malam, bahkan sampai lupa makan.
2) Membuat keluarga mati kelaparan
Kurangnya perhatian terhadap keluarga, kurangnya memberi kebutuhan pokok untuk keluarga, karnah uang yang dihasilkan selalu habis dengan berjudi
Tetapi perjudian juga adalah kebudayaan orang manggarai. Di mana pada saat ada orang yang meninggal, orang manggarai sering “ mete” dalam bahasa manggarainya. Supaya dalam menjaga mayat tersebut tidak ngantuk, orang manggarai bermain kartu. Dalam permainan itu ada yang pake uang dan ada yang tidak.
NAMA : RENITINA JEDIAN
KELAS : III B
TUGAS : WAWASAN IPS
NPM : 13.31.3094
Nama : yohanes Frederik Arfan
ReplyDeleteNPM : 13.31.3076
Kelas : III B
“Dampak Perjudian Bagi Kesejahteraan Keluarga ”
Seperti kita yang kita ketahui sebagaian banyak orang yang menganggap perjudian itu sebagai ajang untuk menyalurkan hobi bahkan ada juga orang yang mengatakan kalau perjudian itu sebagai sebuah acara rekreasi antara orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka jika ada suatu acara tertentu di suatu lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka khususnya di wilayah Manggarai di manggarai banyak norang yang melakukan perjudian tapi tidak sedikit orang juga yang mengagap judi itu dapat merusak kesejatraan keluarga.
Dampak negatif dari perjudian tersebut sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya atau yang ada di dalam artikel. namun dampak negatif yang selama ini sya lihat adalah banyak orang yang ketagigan untuk melakukan perjudian terus-menerus, kemudian keluarga sering tidak diperdulikan karna hanya mengurus tentang judi, kemudian terjadi pertengkaran dalam keluarga karna masalah perjudian tersebut.
Dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu, saya melihat bahwa kehadiran dari orang-orang tersebut di tempat acara yang hendak berlangsung akan membantu menambahkan modal bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), jika tuan rumah yang menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka tuan rumah tersebut akan mendapatkan keuntungan yang berlipat gandah dan hal tersebut yang sering terjadi pada pemilik atau tuan rumah di wilayah Manggarai.
Diwilayah manggarai sangatlah sulit untuk menghilangankan tentang judi karna perjudian ini sudah lama melekat dalam darah orang manggarai. menurut saya sampai saat ini untuk menghilangkan perjudian sulit.
Nama : yohanes Frederik Arfan
ReplyDeleteNPM : 13.31.3076
Kelas : III B
“Dampak Perjudian Bagi Kesejahteraan Keluarga ”
Seperti kita yang kita ketahui sebagaian banyak orang yang menganggap perjudian itu sebagai ajang untuk menyalurkan hobi bahkan ada juga orang yang mengatakan kalau perjudian itu sebagai sebuah acara rekreasi antara orang-orang yang hendak menyalurkan hobi mereka jika ada suatu acara tertentu di suatu lingkungan masyarakat atau tempat tinggal mereka khususnya di wilayah Manggarai di manggarai banyak norang yang melakukan perjudian tapi tidak sedikit orang juga yang mengagap judi itu dapat merusak kesejatraan keluarga.
Dampak negatif dari perjudian tersebut sangatlah banyak seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya atau yang ada di dalam artikel. namun dampak negatif yang selama ini sya lihat adalah banyak orang yang ketagigan untuk melakukan perjudian terus-menerus, kemudian keluarga sering tidak diperdulikan karna hanya mengurus tentang judi, kemudian terjadi pertengkaran dalam keluarga karna masalah perjudian tersebut.
Dampak positif yang pernah saya amati terutama dari perjudian kartu, saya melihat bahwa kehadiran dari orang-orang tersebut di tempat acara yang hendak berlangsung akan membantu menambahkan modal bagi tuan rumah (yang menyelenggarakan acara tersebut), jika tuan rumah yang menyelenggarakan acaranya seminggu sebelum puncak acara maka tuan rumah tersebut akan mendapatkan keuntungan yang berlipat gandah dan hal tersebut yang sering terjadi pada pemilik atau tuan rumah di wilayah Manggarai.
Diwilayah manggarai sangatlah sulit untuk menghilangankan tentang judi karna perjudian ini sudah lama melekat dalam darah orang manggarai. menurut saya sampai saat ini untuk menghilangkan perjudian sulit.
DAMPAK PERJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA
ReplyDeleteMasalah perjudian bukan hal yang asing lagi bagi kita orang manggarai,kita ketahui bahwa perjudian ini sangat tidak menjamin kesejahteraan keluarga,lalu mengapa orang manggarai selalu melakukan atau mempertahankan hal tersebut. Bagi orang manggarai seakan-akan bermain judi adalah suatu budaya yang perlu dilestarikan jelas-jelas kenyataannya perjudian ini akan membawa kita kepada kehidupan rumah tangga yang buruk. Bagaimanakah nasip anak-anak jika orangtua hanya bekerja sebagai penjudi. realita yang terjadi di manggarai orangtua itu mencari uang bukan untuk menafkai keluarga tetapi lebih mementingkan untuk bermain judi.untuk memenuhi ekonomi rumah tangga saja mereka tidak peduli apalagi untuk membiaya pendidikan anak-anak mereka. Akibat lain dari perjudian ini juga anak-anak akan terlantar karena tidak diperhatikan oleh orangtua.terkadang anak yang masih dibawah usia pekerja lebih memilih bekerja sebagai buruh untuk menafkai hidup mereka,itu disebabkan karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orangtua.akibat lain dari perjudian ini adalah kehidupan rumah tangga akan hancur,kasus penceraian terkadang juga disebabkan karena hal ini karena tak adanya saling menerima pendapat dalam hidup berumah tangga.
NAMA : ELFIANA JEMINA
NPM : 13.31.3113
KELAS : III B PGSD
Nama : TEDI TADEUS VALERIANUS SARI
ReplyDeleteKelas : III B
NPM : 13.31.3072
“DAMPAK PEJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA”
Komentar saya :
Ya memang benar perjudian sangat merugikan apa lagi kalau perjudian itu dilakukan terus menerus bukan tidak mungkin dampaknya akan berimbas pada keluarga, bukan dilarang untuk berjudi tetapi berjudia disaat yang mana dulu, kalu berjudi disaat ada yang meninggal, kumpul kope, inung wae kolang boleh-boleh saja tetapi jangan sampai berlarut-larut.
Berjudi juga berdampak buruk bagi kesehatan, apa lagi kalau berjudi diselingi dengan mengkonsumsi alkohol, apa lagi kita sudah begadang dari pagi sampai pagi lagi ditambah mengkonsumsi alkoho itu sangat beresiko. Bagi orang yang terbiasa berjudi itu juga butuh proses yang sangat lama untuk berhenti berjudi.
Dalam berjudi juga membawah dampak baik dan dampak buruk, dampak baiknya seperti bilah ada kematian atau acara lainya, kita bias berkumpul bersama mendapat teman nggobrol, mendapat teman baru dan membagi cerita dengan teman yang baru tersebut.
Dampak buruknya apa bilah kita berjudi, kita jadi lupa akan waktu dan tugas kita, ditambah dengan kesehatan kita akan terganggu karena kita terlalu banyak begadang dari pagi sampai pagi, sehinnga dengan demikian dapat memicu retaknya rumah tangga yang sudah dibina dari awal, sehingga imbasnya pada anak-anak kita, seperti peribahasa mengatakan buah jatuh tidak lari jauh dari pohonya begitu jag dengan jika orang tuanya penjudi pasti anaknya juga penjudi ya memang tidak semua begitu. Berjudi itu baik tetapi harus ingat dampak yang lainnya juga.
Nama : TEDI TADEUS VALERIANUS SARI
ReplyDeleteKelas : III B
NPM : 13.31.3072
“DAMPAK PEJUDIAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA”
Komentar saya :
Ya memang benar perjudian sangat merugikan apa lagi kalau perjudian itu dilakukan terus menerus bukan tidak mungkin dampaknya akan berimbas pada keluarga, bukan dilarang untuk berjudi tetapi berjudia disaat yang mana dulu, kalu berjudi disaat ada yang meninggal, kumpul kope, inung wae kolang boleh-boleh saja tetapi jangan sampai berlarut-larut.
Berjudi juga berdampak buruk bagi kesehatan, apa lagi kalau berjudi diselingi dengan mengkonsumsi alkohol, apa lagi kita sudah begadang dari pagi sampai pagi lagi ditambah mengkonsumsi alkoho itu sangat beresiko. Bagi orang yang terbiasa berjudi itu juga butuh proses yang sangat lama untuk berhenti berjudi.
Dalam berjudi juga membawah dampak baik dan dampak buruk, dampak baiknya seperti bilah ada kematian atau acara lainya, kita bias berkumpul bersama mendapat teman nggobrol, mendapat teman baru dan membagi cerita dengan teman yang baru tersebut.
Dampak buruknya apa bilah kita berjudi, kita jadi lupa akan waktu dan tugas kita, ditambah dengan kesehatan kita akan terganggu karena kita terlalu banyak begadang dari pagi sampai pagi, sehinnga dengan demikian dapat memicu retaknya rumah tangga yang sudah dibina dari awal, sehingga imbasnya pada anak-anak kita, seperti peribahasa mengatakan buah jatuh tidak lari jauh dari pohonya begitu jag dengan jika orang tuanya penjudi pasti anaknya juga penjudi ya memang tidak semua begitu. Berjudi itu baik tetapi harus ingat dampak yang lainnya juga.
Agen Bola Sbobet
ReplyDeleteAgen Slot Terbaru
Movie
Agen Bola Sbobet
ReplyDeleteAgen Slot Terbaru
Movie
http://ceria4d.online
ReplyDeleteTOGEL ONLINE
BANDAR TOGEL ONLINE
CERIA4D
BANDAR SYDNEY
BANDAR SINGAPORE
BANDAR HONGKONG
PREDIKSI SYDNEY
PREDIKSI SINGAPORE
PREDIKSI HONGKONG
http://twin88.online
POKER ONLINE
DOMINO POKER
TWINPOKER88
TWINPOKER
LINK ALTERNATIF TWINPOKER88
TWINKARTU
TWINQQ
JUDI POKER
BANDAR POKER
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^