Posts

Showing posts from March, 2016

Melawan Pemiskinan Rentenir Berwajah “Koperasi” - Catatan Reflektif RAT XV Kopkardios

Image
Kanisius Teobaldus Deki Sekretaris Pengurus Kopkardios, Dosen STKIP St. Paulus Tatkala membaca berita media ini (Flores Pos) bulan Januari-April setiap tahun, tentang pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kredit (Kopdit) di NTT, ada dua kesan yang mendalam. Pertama , berita itu menghadirkan harapan akan perbaikan ekonomi masyarakat. Kopdit menjadi salah lembaga keuangan yang dalam banyak hal membantu masyarakat kelas bawah. Selain itu, yang kedua , ada ironi dalam kenyataan ini. Provinsi yang menjadikan Kopdit sebagai salah satu jargonnya belum juga maksimal mengentaskan kemiskinan secara total. Hingga Maret 2015, penduduk Nusa Tenggara Timur   yang miskin sebanyak 1.159,84 ribu orang (22,61 persen). Jumlah ini meningkat 168 ribu orang bila dibandingkan pada September 2014 hanya berjumlah 991,88 ribu orang atau 19.60 persen dari total penduduk ( Antaranews , 16/09/2015).   Pertanyaan yang mengemuka dari kenyataan ini, seberapa besar peran Kopdit mem...

Tidak Menemukan Timah, Lalu Mission Sacra - Menyusuri Kehadiran Belanda di Manggarai

Kanisius Teobaldus Deki Dosen STKIP St. Paulus Apa yang melatari kedatangan Belanda ke bumi Nusa Lale di awal abad ke-20? Itulah pertanyaan penting setiap kali bersua muka dengan usaha pencarian alasan logis-rasional tentang kehadiran kolonialisme Belanda di Manggarai. Terdapat sebuah kesangsian metodis ( dubium methodicum ) tentang keberadaan Belanda di bumi Flores, yang pada zaman itu, harus diakui secara ekonomis tentu kurang menguntungkan Belanda. Kajian historis ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara kedatangan Belanda dan kristianitas yang berkembang pesat di Flores, khususnya di Manggarai. Ekspedisi Belanda ke Manggarai Secara historis pada bulan Oktober 1906, Covreur memulai perjalanan ekpedisi pertama ke arah Flores Barat lewat laut menuju Keo (Tonggo). Menurut catatan Toda (1999:307), perjalanan menuju Keo gagal karena ada ancaman dari penduduk setempat. Perjalanan lalu diarahkan ke Aimere dan Borong. Pada bulan November di tahun yang sama, perjalan...

Kekuasaan Yang Mengabdi Rakyat

Image
Kanisius Teobaldus Deki Dosen STKIP St. Paulus Perhelatan demokrasi pemilu kada telah berakhir. Perjuangan untuk meraih kekuasaan dalam level pemimpin daerah kabupaten telah usai. Sebuah perjuangan yang tidak bisa dibilang mudah. Prosesi politik yang melelahkan dan menguras banyak hal. Perhatian, tenaga, financial, isu, strategi dan kedigdayaan multiaspek. Dari menerima kekalahan begitu saja sampai usaha untuk memperjuangkan kemenangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Pola-pola dan isi berkampanye yang penuh dengan semangat pertarungan kini tinggal kenangan. Bahkan, segala bentuk caci maki yang sempat terucap serta sumpah serapah terhadap lawan kian senyap dari pendengaran. Yang ada kini hanyalah pertanyaan: mau dibawa ke mana kekuasaan yang telah diraih ini?  Serentak sebuah harapan: lahirnya politik kekuasaan yang diorientasikan pada pegabdian kemaslahatan masyarakat banyak. Kekuasaan yang mengabdi rakyak dan semesta! Tanggal 17 Februari 2016 ada tujuh para kepala da...

Belis, Kegelisahan yang Tak Teratasi?

Image
Kanisius Teobaldus Deki Dosen STKIP St. Paulus Ada ironi dalam berita Pos Kupang, Minggu, 31 Januari 2016 tentang hubungan belis dan pendidikan yang tinggi. Dalam berita itu dijelaskan bahwa ada semacam kegelisahan yang menjerat para gadis yang hendak menikah tersebab   kenyataan seringkali pemberian belis dihubungkan dengan status sosial. Rumusannya, makin tinggi pendidikan atau status sosial seorang gadis, makin besar belis yang ditentukan. Rumusan semacam ini, walaupun tidak tertulis, sudah kerap terakui secara otomatis di masyarakat dan dipraktikkan seolah-olah sesuatu yang wajar ( taken for granted ). Dari kenyataan ini, setidaknya, ada dua alasan yang juga menjadi pertanyaan. Pertama, apakah belis harus menjadi beban mahaberat yang harus dipikul oleh setiap pasangan yang akan menikah di NTT? Kedua , bagaimana membangun persepsi yang lebih seimbang tentang belis? Pada galibnya, belis tidak harus menjadi penghalang utama kebahagiaan pasangan suami istri yang...