Wednesday, 25 March 2020

Pemuda Katolik Paroki Katedral



Kanisius Teobaldus Deki
Penulis Buku 100 Tahun Paroki Katedral, Dosen STIE Karya
Organisasi Pemuda Katolik didirikan di Yogyakarta 15 November 1945. Organisasi ini memiliki Santo Pelindung Santo Yohanes Berchmans. Semboyan Pemuda Katolik “Pro Ecclesia et Patria” dan ikrarnya terangkum dalam Tri Prasetia Pemuda Katolik.[1] Organisasi ini menyelenggarakan pembinaan iman, ceramah dan diskusi, latihan hidup berorganisasi dan kepemimpinan, latihan ketrampilan, penghayat Pancasila dan UUD 1945, melakukan aksi sosial dan meningkatkan keterlibatan kaum muda Katolik Indonesia dalam doalog karya dan kerja sama positif dengan kelompok pemuda lainnya dan dengan pemerintah.[2]
Pemuda Katolik Komisariat Manggarai menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan diri. Tidak banyak dokumen yang membicarakan Pemuda Katolik sedetail WKRI. Namun di sana sini disebutkan tentang kegiatan organisasi ini. Salah satunya membahas persiapan Pertemuan Nasional Pemuda Katolik Indonesia di Ende pada bulan Juli 1963. Sebagai ketua Pemuda Katolik, A. Djanggat mengedarkan surat ke semua paroki untuk meminta sumbangan dalam rangka pertemuan nasional itu. Surat ditandatangani oleh A. Djanggat dan M. Paus.
Moderator untuk Pemuda Katolik ditunjuk P. Kale Bale oleh Uskup van Bekkum. Sedangkan dari sisi nama, ada organisasi serupa yang diberi nama Muda Katolik Indonesia (MKI) yang ketua umumnya C. Gandut dan Ketua Seksi Kesejahteraan P.A. Mose pada tahun 1957.[3]
Selain Pemuda Katolik, ada juga organisasi lain di Ruteng di zaman itu, misalnya Kesatuan Awam Flotim. Organisasi awam ini diketuai oleh W. Fernandes Sinagula, wakilnya A. Riberu dan sekretarisnya F.C. Riberu. Ketua Seksi urusan teknik J. Sakera, ketua seksi awam Fr. Jo Tak Sui. Ketua seksi urusan soasial P.J. Fernandes. Ada 5 orang yang menjadi pembantu: A.F.D. Sinagula, Ign. Fernandes, P.C. Fernandes, L.B. Fernandes dan Cr. Fernandes. Mereka ini juga meminta P. Hila untuk menjadi pembimbing rohani.[4]
Sampai tahun 1992, organisasi Pemuda Katolik masih memiliki aktivitas. Bahkan mereka membuat Muscab 6-9 September 1992. Laporan itu menyebutkan pimpinan duduk sebagai ketua Ir. Ferdinandus Pantas dan sekretaris Drs. Hironimius Syamlan.[5] Dalam Muscab dibahas juga soal laporan pertanggungjawaban DPC Periode 1988-1992, ceramah-ceramah, pleno-pleno, pemilihan pengurus baru dan diakhiri dengan pelantikan pengurus baru yang terpilih.[6]
Pada 11 September 1994 diadakan pelantikan pengurus baru Pemuda Katolik. Hadir saat itu Drs. David Wani dan moderator P. Anton Riberu, SVD, MA, masing-masing merupakan Ketua Komisariat Daerah NTT dan Pastor Moderator NTT. Sedangkan untuk Pemuda Katolik Paroki Katedral, moderator adalah Rm. Max Nambu Pr.
Di Manggarai organisasi ini bertumbuh dan berkembang dengan baik hingga tahun 1997. Pada Muscab IV 26 Desember 1997, panitia menyampaikan laporan untuk kepengurusan periode 1997-2000. Muscab berjalan dengan aman dan lancar dengan seluruh kegiatannya dihadiri 150 orang.[7] Di antaranya: Drs. Anton Kanja, Frans Atom, SH, Drs. Kristo Mahal, Lasarus Santur, BA, Drs. Laurensius Loni, Ir. Vinsensius Marung, Ir. Danatur Datur, Ir. Frans Ati Paty, Anton Pandong, Drs. Sipri Nejang, Donatus Djematu, BA, Drs. Hironimus Nawang, Galus Ganggus BA, Yoseph Magus BA, Theodorus Hagur, Marsel Gambang, SE, Frans Teja, Silvanus Hadir, Matheus Ngabut, SH, Anton Terisno, Simon Hambur BE, Ir. Ignas Tora, Marsel Bala Parera, Edi Jarut, Thomas Ngalong, BE, Drs. Paulus Tamur, Kanis Jani, Raymundus Nuruk, Ardi Rodriques, Markus Turut, Sipri Hamu, Kanis Men, BA, Drs. Herman Kahar, Ir. John Sentis, Drs. Kornelis Damon, Wihelmina Ganar, Lusia Delima, Flaviana Solides, Dra. Cory Aben, Maria Iman, Carolina Wato, Adel Liko, Vero Mawar, Miseri Cordia Magus, Kon G. Mitang, Drs. Fancy Jahang.
Dalam perjalanan waktu, rupanya organisasi ini kemudian tidak berjalan lagi. “Kebanyakan anggotanya sudah berusia tua, masa masih disebut sebagai pemuda. Regenerasi mungkin tidak berjalan baik hingga awal millennium baru tahun 2000”, jelas mantan Sekretaris Pemuda Katolik, Frans Atom SH.[8] Demikian juga ketika Drs. Hyro Nawang, salah satu tokoh Pemuda Katolik, dikonfirmasi, memiliki jawaban yang serupa. Namun ada banyak hal positif dalam organisasi itu. Untuk penumbuhan pribadi dalam organisasi, Pemuda Katolik merupakan rumah yang menantang sekaligus memberi tempat bagi yang memiliki tujuan mulia melayani masyarakat dalam pelbagai profesi.[9]
Sejak ada organisasi Muda-Mudi Katolik (Mudika), kehadiran Pemuda Katolik seakan tenggelam begitu saja ke dalam dunia sunyi. Tak pernah kedengaran lagi. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba tahun 2019 muncullah Surat Pendaftaran Calon Anggota Pemuda Katolik. Surat ini mengajak agar kaum muda kembali menjadikan Pemuda Katolik sebagai medium perjuangan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk politik.[10] Gerakan baru Pemuda Katolik dimotori oleh Alex Apri Kulas, Saverianus Almon Gaut dan Yuvensius Tukung dari Komisariat NTT.
Di paruh terakhir tahun 2019, muncul juga organisasi sejenis yang bernama VOX Point.  Vox Point menyedot perhatian tatkala disosialisasikan di level keuskupan Ruteng. Banyak orang menjadi anggotanya. Apalagi sejak kepulangan Romo Dr. Max Regus Pr, sosiolog tamatan dari Universitas Tilburg Belanda. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati mengatakan bahwa Vox Point Indonesia hanya fokus pada tiga hal yakni sebagai lembaga kajian, lembaga kader dan lembaga edukasi.[11]
Sebagai Lembaga Kader, Vox Point Indonesia wajib menyelenggarakan pendidikan politik untuk menjadikan orang muda Katolik yang tertarik di dunia politik. Sebagai Lembaga Edukasi, Vox Point Indonesia bertugas untuk memberikan pemahaman kepada Umat Katolik tentang keharusan kita untuk terlibat langsung dalam dunia politik. Politik bukan sesuatu yang kotor tetapi seuatu yang luhur dan bahkan lewat dunia politik dapat memperjuangkan kesejahteraan bersama. Kemudian, sebagai Lembaga Kajian, Vox Point Indonesia dapat memberikan ulasan, hasil kajian tentang peristiwa politik yang terjadi.[12]
Pelantikan Kepengurusan Vox Point Indonesia Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat dilangsungkan di ruang rapat Keuskupan Ruteng, Sabtu 23 Februari 2019. Acara pelantikan pengurus Vox Point Manggarai Raya ini dikemas dalam rekoleksi kebangsaan bertajuk “Arah Pergerakan Awam Katolik Dalam Konstelasi Politik Nasional”. Lebih dari 200 awam mengikuti rekoleksi politik ini.[13]
Hadir dalam acara ini, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, Eusabeus Binsasi, Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng Mgr Silvester San, Wakil Bupati Manggarai Viktor Madur, Sekjen Partai Nasdem sekaligus Dewan Pakar Vox Poin Indonesia Johny G Plate, Direktur Indopolling sekaligus Direktur Direktorat Survey dan Analisis Data DPN Vox Point Indonesia Wempy Hadir dan Wasekjen Vox Point Indonesia Ervanus Ridwan Tou.[14]
Ketua Pengurus Harian Vox Point Wilayah Manggarai dijabat Erlan Yusran, SH, MH dan Seketertaris Jenderal Dr. Mantovanny Tapung dan Moderator Rm. Dr. Max Regus Pr.[15] Sejak dilantik Vox Point Manggarai membuat kegiatan diskusi “Menggagas Masa Depan Indonesia yang Lebih Maju” pada 5 Agustus 2019 di Aula Assumpta Katedral.



[1] Anggaran Dasar Pemuda Katolik-Kongres Pemuda Katolik X, 1 Desember 1990.
[2] Ibid., pasal. 5.
[3] Dokumen Surat 9 Januari 1957.
[4] Dokumen Surat 11 April 1964.
[5] Dokumen Muscab Pemuda Katolik 1992.
[6] Dokumen Muscab ditandatangani oleh Ketua: Ir. Ferdinandus Pantas dan Sekretaris: Drs. Hironimus Syamlan.
[7] Dokumen Laporan Ketua Panitia Muscab IV 24-26 September 1997.
[8] Wawancara, Selasa, 19 November 2019.
[9] Wawancara, Selasa, 19 November 2019.
[10] Dokumen Surat 4 Agustus 2019.
[11] Hal tersebut dikemukakan dalam sambutannya saat melantik jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Vox Point Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) di aula Biara Susteran RVM, Kupang, NTT, Minggu (28/1/2018): https://www.beritasatu.com/nasional/476131/vox-point-indonesia-fokus-pada-kajian-kader-dan-edukasi. Diunduh: 9 Desember 2019.
[12]Sambutan Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisedjati yang dibacakan Wasekjen BPN Vox Point Indonesia Ervanus Ridwan Tou menerangkan tiga fungsi Vox Point Indonesia: http://www.floressmart.com/2019/02/24/pengurus-wilayah-manggarai-raya-dilantik-ini-tiga-fungsi-vox-point-indonesia/. Diunduh: 9 Desember 2019.
[13] Ibid.
[14] Ibid.
[15] Ibid.

No comments:

Post a Comment