Wednesday 26 September 2018

Permainan Caci Orang Manggarai (2)


Kanisius Teobaldus Deki, dkk


Apa itu permainan caci? Pertanyaan ini tentu ingin mendapatkan sebuah defenisi yang memadai sekaligus lengkap. Dalam temuan di lapangan para informan memberikan jawaban yang memiliki kemiripan dengan beberapa aspek yang ditonjolkan.

Pertama nian, hampir semua informan sepakat bahwa permainan caci dapat dijelaskan melalui etimologi kata caci. Caci diasalkan pada dua kata yakni kata “ca” dan “ci”. Kata “ca” berarti satu dan “ci” berarti uji atau adu (MTe 1). Selain itu, ada yang berpendapat bahwa caci dari kata “ca gici ca” yang berarti satu lawan satu (Mte 25). Jadi dari etimologi ini, dapatlah dikatakan bahwa permainan caci merupakan sebuah pertarungan satu lawan satu. Pengertian ini kemudian berkembang misalnya dengan pemahaman dari sebagian informan yang melihat caci sebagai seni tarung yang merupakan ekspresi keberanian dalam perang di zaman lampau.

Kedua, terdapat pelbagai defenisi yang mempunyai kemiripan satu wilayah dengan wilayah lainnya di seluruh Manggarai. Berikut kami menampilkan beberapa pendapat:

Menurut Anselmus Anta (53th), Tua Teno Barang-Cibal,  permainan caci adalah suatu tarian adat yang sudah diwariskan oleh nenek moyang/leluhur orang Manggarai yang memiliki ciri khas/keunikan dari tari lain, namun juga memiliki nilai, makna dan kesan yang sangat mendalam yang kemudian menjadi tradisi di Manggarai pada umumnya (MTe 32).

Menurut Siprianus Hadir (46 tahun) Tua Golo Welu-Cibal, permainan caci itu adalah suatu permainan adat yang menunjukan ciri khas pribadi dari suatu wilayah, baik dalam penampilan fisik, penampilan kostum (pakaian), maupun rang (kehormatan) yang sudah diwariskan oleh pendahulu/nenek moyang pada daerah tersebut dalam satu wilayah Tanah Manggarai (MTe 33).

Menurut Muhamad  Nabung (78th), Tu’a Mukang (sekaligus pemain  caci, sanda, danding, penabuh gong dan gendang), dari Kampung Nggirang, desa Golo Ndoal, Kecamatan Mbeliling, kabupaten Manggarai Barat, Caci merupakan salah  satu budaya khas masyarakat Nunca Lale (Manggarai). Kata “caci” mengandung makna pemempatan pelbagai seni yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Permainan caci itu sendiri melakonkan beberapa gerakan seni seperti menari, memukul, menangkis dan menyanyi serta memakai peralatan dan pengekspresian pakaian adat Manggarai (MB 4).

No comments:

Post a Comment