Saturday 12 September 2015

MENGGALI ARTI DAN MAKNA PERMAINAN CACI ORANG MANGGARAI



Laporan Penelitian

 

Kanisius Teobaldus Deki, M.Th

Adrianus Jebarus, M.Th
Maximilian Jemali, M.Th


Caci merupakan ungkapan syukur yang dimanifestasi dalam permainan. Caci menjadi sebuah simbol dengan pelbagai macam nilai di dalamnya. Nilai-nilai itulah yang dikemas dalam keseluruhan permainan caci. Adapun maksudnya ialah agar masyarakat Manggarai memiliki nilai juang, mempunyai jiwa sebagai atau rona (lelaki) pemberani dan gagah perkasa. Selain itu, caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat dan budaya Manggarai. Ada sebuah maksud pewarisan nilai, dengan sebuah orientasi bahwa di masa depan, generasi muda juga memiliki nilai-nilai itu. Selain nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh permainan caci, membaca hasil penelitian ini merupakan sebuah imperatif bagi pencinta budaya Manggarai.

 

16 comments:

  1. Komentar saya tentang budaya caci kita orang manggarai
    Saya sangat senang sekali melihat orang -orang manggarai menampilkan aktrasi atau permainan caci ini sering dilakukan pada saat acara besar, seperti pada saat acara penti, syukur rumah adat,atau pada saat tabis iman. Karena dalam Permainan caci ini orang yang melakukan tarian caci mereka melakukan gerak gerik yang begitu indah pada saat mereka pentaskan, dan sambil bernyayi dan seperti yang Bapa isi didalam artikel ini bahwa banyak sekali nilai yang kita lihat dari permainan caci ini dimana nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh sang pemain caci. Maka permainan caci ini suatu budaya yang di wariskan turun temurun kegenerasi penerus, agar budaya ini tidak dihapuskan oleh generasi penerus, maka harapan saya permainan caci diharapakan untuk sering dipentaskan agar anak-anak bangsa kita bisa memainkan permainan. Dan budaya ini sangat menarik bahwa kita orang manggarai itu bisa melawan segala persoalan yang kita sering jumpai di dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Dengan adaya tarian caci ini kita bisa melawan segala persoalan ini dengan baik.

    ReplyDelete
  2. Komentar saya tentang budaya caci kita orang manggarai
    Saya sangat senang sekali melihat orang -orang manggarai menampilkan aktrasi atau permainan caci ini sering dilakukan pada saat acara besar, seperti pada saat acara penti, syukur rumah adat,atau pada saat tabis iman. Karena dalam Permainan caci ini orang yang melakukan tarian caci mereka melakukan gerak gerik yang begitu indah pada saat mereka pentaskan, dan sambil bernyayi dan seperti yang Bapa isi didalam artikel ini bahwa banyak sekali nilai yang kita lihat dari permainan caci ini dimana nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh sang pemain caci. Maka permainan caci ini suatu budaya yang di wariskan turun temurun kegenerasi penerus, agar budaya ini tidak dihapuskan oleh generasi penerus, maka harapan saya permainan caci diharapakan untuk sering dipentaskan agar anak-anak bangsa kita bisa memainkan permainan. Dan budaya ini sangat menarik bahwa kita orang manggarai itu bisa melawan segala persoalan yang kita sering jumpai di dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Dengan adaya tarian caci ini kita bisa melawan segala persoalan ini dengan baik.

    ReplyDelete
  3. Nama : Yuditha Menti Hoban
    Kelas : III B
    NPM : 13.31.3089
    Judul Artikel : Menggali Arti dan Makna Permainan Caci Orang Manggarai
    Saya sangat bangga karena Manggarai kita ini memiliki berbagai kesenian daerah yang sangat beragam. Salah satunya adalah caci. Caci merupakan suatu bentuk permainan yang khas yang syarat nilai dalam masyarakat Manggarai. Dikatakan khas karena permainan ini hanya dimainkan oleh laki-laki dewasa tertentu. Artinya tidak semua Laki-laki dewasa berani dan mahir dalam permainan budaya ini.
    Dalam permainan caci yang ditampilkan adalah seni bukan permusuhan. Yang ikut dalam permainan caci adalah kaum lelaki. Yang menjadi pertanyaan di sini adalah ‘’Apa alasan mengapa caci hanya untuk kaum lelaki saja?”
    Berdasarkan beberapa sumber yang pernah saya baca bahwa caci hanya untuk kaum laki-laki saja yaitu:
    1. Yang dipertunjukan dalam caci adalah kejantanan
    2. Di dalam permainan caci , tidak boleh berpakaian seperti baju ( daerah perut hingga kepala)
    3. Dari segi kesopanan, kaum perempuan tidak boleh menunjukkan daerah tubuh yang dianggap daerah terlarang.
    Permainan caci serasa tidak lengkap jika kaum wanita tidak terlibat di dalamnya.Namun dalam permainan caci keterlibatan kaum perempuan, nampak pada partisipasi dalam memainkan gendang dan gong(tebang gendang agu gong). Permainan caci tidak hanya dipertunjukan hanya untuk kesenangan belaka, tetapi di dalamnya juga terdapat nilai-nilai dari istiadat dan budaya Manggarai.
    Nilai-nilai tersebut dapat menjadi pedoman atau pegangan bagi semua generasi penerus di masa depan. Nilai-nilai tersebut diantaranya yaitu nilai juang, keberanian, kejujuran, dll. Permainan caci memiliki nilai seni yang tinggi Pemuda Manggarai asyik dalam penampilannya dan selalu menampilkan kemurahan. Murah dalam suara,murah dalam bertari, dan murah dalam senyum sekalipun beke( luka berdarah) Maka dari itu permainan caci harus tetap dijaga dan dilestarikan.

    ReplyDelete
  4. Sebelum saya berkomentar lebih jauh tentang artikel yang bapak tulis saya mau menyampaikan apresiasi kepada Bapak yang sudah menulis artikel tentang Menggali Arti dan Makna Permainan Caci Orang Manggarai. Setelah dipublikasikan artikel ini banyak pihak yang membaca dan berkomentar tentang artikel ini baik dari segi positif maupun negatifnya. Artikel ini sangat bermanfaat serta berguna bagi kalangan masyarakat terutama untuk Ritus orang Manggarai.
    Komentar saya tentang permainan caci :
    Caci merupakan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh orang manggarai sebagai simbol budaya manggarai menjadi nilai-nilai yang baik yang di beri leluhur dalam permainan caci, sehingga permainan caci ini menjadi seni budaya manggarai, dimana permainan caci ini menjadi lambang/simbol tanda keberanian sesorang. Permainan caci ini tidak semua orang tau. Beberapa kelompok tertentu saja yang bisa dalam permainan caci, oleh karena itu bagi generasi orang manggarai permainan caci ini menjadikan tanda persehabatan, sehingga dapat meningkat di masa yang akan datang. Permainan caci ini bisa dijadikan pedoman hidup bagi generasi penerus orang Manggarai, permainan caci ini menjadi seni budaya yang di pentas oleh orang manggarai sehingga bisa bermanfat bagi generasi penerus yang tidak dapat kita lepas.
    Tarian caci awal mulanya dimainkan oleh para pejuang perang untuk merayakan dan mengenang perang. Sekarang ini tarian caci bagi orang Manggarai dipentaskan untuk memeriahkan acara-acara khusus baik yang bersifat adat maupun tidak, seperti syukuran hasil panen, pentabisan iman, atau penerima tamu adat maupun kenegaraan. Dalam budaya manggarai, tarian caci membawa simbol pertobatan manusia dalam hidup. Caci bermakana uji satu lawan satu untuk membuktikan siapa yang benar dan salah. Tidak semua orang manggarai layak menjadi peserta caci, selain harus pria.
    Caci biasanya dipertunjukan pada saat acara syukuran (penti), lamaran nikah, penyambutan tamu agung dan juga acara adat lainnya. Dalam konteks ini para peserta biasanya pria dewasa. Ada juga permainan caci yang dialakukan oleh anak sekolah, biasanya pada saat hari-hari besar pendidikan. Permainan caci biasanya dialakukan antar kampung.
    Nama : Emilda Nurgayati
    NPM : 13.31.3091

    ReplyDelete
  5. Komentar saya tentang budaya caci kita orang manggarai
    Saya sangat senang sekali melihat orang -orang manggarai menampilkan aktrasi atau permainan caci ini sering dilakukan pada saat acara besar, seperti pada saat acara penti, syukur rumah adat,atau pada saat tabis iman. Karena dalam Permainan caci ini orang yang melakukan tarian caci mereka melakukan gerak gerik yang begitu indah pada saat mereka pentaskan, dan sambil bernyayi dan seperti yang Bapa isi didalam artikel ini bahwa banyak sekali nilai yang kita lihat dari permainan caci ini dimana nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh sang pemain caci. Karena itu budaya caci harus di kembangkan dan di lestarikan. Banyak orang berpikir tentang caci, caci meru pakan tarian yang banyak merugikan diri sendiri di karenakan caci itu permainan yang membahaya diri. Tetapi itu pendapat orang yang tidak memiliki seni atau hobi tentang permainan caci.
    Dan menurut orang yang memiliki hobi di permainan caci bagi mereka tarian caci itu seni tersendiri.
    Dan suatu keunggulan di permainan caci ini adalah bagaimana seorang bisa menyelamatkan diri dari musuh mereka, dan permainan caci ini mengajarkan kita banyak hal yaitu taktik kita menghadapi musuh dan bagaimana kita menghindari perlawanan dari musuh.
    Tarian caci ini adalah melambangkan kebahagian tersendiri bagi kaum lelaki yaitu keberanian yang tinggi, karena permainan caci ini tidak semua orang bisa.jadi bakat atau minat di bagian seni tarian caci, harus di kembangkan. Dengan adanya budaya tarian caci ini budaya orang manggarai bisa terkenal di mancanegara dan menambah aset manggarai.
    NAMA: KORNELIA SELFI SURIANTI
    KLS : 111B
    NPM : 13 31 3088

    ReplyDelete
  6. Komentar saya tentang budaya caci kita orang manggarai
    Saya sangat senang sekali melihat orang -orang manggarai menampilkan aktrasi atau permainan caci ini sering dilakukan pada saat acara besar, seperti pada saat acara penti, syukur rumah adat,atau pada saat tabis iman. Karena dalam Permainan caci ini orang yang melakukan tarian caci mereka melakukan gerak gerik yang begitu indah pada saat mereka pentaskan, dan sambil bernyayi dan seperti yang Bapa isi didalam artikel ini bahwa banyak sekali nilai yang kita lihat dari permainan caci ini dimana nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh sang pemain caci. Maka permainan caci ini suatu budaya yang di wariskan turun temurun kegenerasi penerus, agar budaya ini tidak dihapuskan oleh generasi penerus, maka harapan saya permainan caci diharapakan untuk sering dipentaskan agar anak-anak bangsa kita bisa memainkan permainan. Dan budaya ini sangat menarik bahwa kita orang manggarai itu bisa melawan segala persoalan yang kita sering jumpai di dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Dengan adaya tarian caci ini kita bisa melawan segala persoalan ini dengan baik.

    ReplyDelete
  7. Komentar saya tentang budaya caci kita orang manggarai
    Saya sangat senang sekali melihat orang -orang manggarai menampilkan aktrasi atau permainan caci ini sering dilakukan pada saat acara besar, seperti pada saat acara penti, syukur rumah adat,atau pada saat tabis iman. Karena dalam Permainan caci ini orang yang melakukan tarian caci mereka melakukan gerak gerik yang begitu indah pada saat mereka pentaskan, dan sambil bernyayi dan seperti yang Bapa isi didalam artikel ini bahwa banyak sekali nilai yang kita lihat dari permainan caci ini dimana nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian (lomes), seni suara (bokak), seni lukis (ornamen-ornamen caci), seni rupa atau seni tenun (motif-motif tenunan pada kain songke, selendang, sapu tangan). Karena begitu banyak nilai yang hendak dimenangkan oleh sang pemain caci. Maka permainan caci ini suatu budaya yang di wariskan turun temurun kegenerasi penerus, agar budaya ini tidak dihapuskan oleh generasi penerus, maka harapan saya permainan caci diharapakan untuk sering dipentaskan agar anak-anak bangsa kita bisa memainkan permainan. Dan budaya ini sangat menarik bahwa kita orang manggarai itu bisa melawan segala persoalan yang kita sering jumpai di dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Dengan adaya tarian caci ini kita bisa melawan segala persoalan ini dengan baik.

    nama: anastasia tanti
    kelas: 3 b
    npm : 13.31.3107

    ReplyDelete
  8. MENGGALI ARTI DAN MAKNA PERMAINAN CACI ORANG MANGGARAI
    Komentar: CACI
    Mungkin bagi masyarakat nonmanggarai, caci hanyalah sebuah permainan tetapi tidak bagi masyarakat manggarai sendiri. Seperti yang tertulis pada artikel diatas caci adalah representasi ungkapan syukur orang manggarai yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan Itulah yang terjadi. Masyarakat manggarai sangat menjunjung tinggi nilai seni serta makna yang terkandung didalamnya. Seperti caci, orang manggarai sering mempertontokanya dikalngan masyarakat luas bahkan keseleluruh penjuru dunia. Ini adalah cara bagaimana masyarakat manggarai mencoba melestarikan budaya serta menunjukan nilai seni yang tinggi kepada khayalak umum.Caci atau tari Caci atau adalah tarian perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di flores, Nusa tenggara timur,Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.Seorang laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut lawan dengan pecut yang dibuat dari kulit kerbau yang dikeringkan. Pegangan pecut juga dibuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung pecut dipasang kulit kerbau tipis dan sudah kering dan keras yang disebut lempa atau lidi yang masih hijau (disebut pori). Laki-laki yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang), menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang atau tereng. Perisai berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan sebelah tangan,sementara sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis.Caci dimainkan dua orang laki-laki, satu lawan satu, namun memukul dilakukan secara bergantian. Para pemain dibagi menjadi dua kelompok yang secara bergantian bertukar posisi sebagai kelompok penyerang dan kelompok bertahan. Caci selalu dimainkan oleh kelompok tuan rumah (ata one) dan kelompok pendatang dari desa lain (ata pe’ang atau disebut meka landang yang berarti tamu penantang). Tarian danding atau tandak manggarai ditarikan sebagai pembuka pertunjukan caci. Penari caci tidak hanya menari namun juga melecutkan cambuk ke lawan sembari berpantun dan bernyanyi. Lokasi pertandingan caci biasanya di halaman rumah adat.Bila pukulan lawan dapat ditangkis, maka pecutan tidak akan mengenai badan. Kalau pecutan tidak dapat ditangkis, pemain akan menderita luka. Jika mata terkena cambukan, maka pemain itu langsung dinyatakan kalah (beke), dan kedua pemain segera diganti. Pertarungan berlangsung dengan diiringi bunyi pukulan gendang dan gong, serta nyanyian (nenggo atau dere) para pendukung. Ketika wakil kelompok bertanding, anggota kelompok lainnya memberi dukungan sambil menari-nari. Tempurung kelapa dipakai sebagai tempat minum tuak yang dipercaya dapat menggandakan kekuatan para pemain dan penonton. Seperti layaknya pertandingan bela diri, sebagian penonton ada mendukung penyerang, sementara sebagian lagi mendukung pemain bertahan. Anggota kelompok atau penonton bersorak-sorak memberi dukungan agar cambuk dilecutkan lebih kuat lagi.
    Nama : Leonardus Candra
    Kelas : III B PGSD

    ReplyDelete
  9. Nama : WENSISU BANDUT
    NPM : 13.31.3067
    Kelas : III B
    “MENGGALI ARTI DAN MAKNA PERMAINAN CACI ORANG MANGGARAI”
    Caci merupakan sebuah permainan yang sangat menantang dan membutuhkan ketangkasan serta kejelian bagi setiap orang yang memainkaannya. caci juga bisa dikatakan sebagai suatu tarian daerah yang sangat khas yang hanya ada di daratan flores khususnya di daerah manggarai. Dalam permainan caci seorang laki-laki jantan akan menari dengan tarian yang elok dan suara yang merdu (lomes). Laki-laki yang mengikuti permainan caci merupakan laki-laki pemberani. Keberanian itu dapat di tunjukan saat mereka menerima pukulan yang tidak ada rasa kasihan dari lawannya.saat dua orang sedang bermain, anggota kelompok lain akan memberikan tarian-tarian sambil menuunggu giliran untuk bertanding.
    Tarian caci yang di lakukan oleh orang-orang yang memilki hobi tersebut merupakan symbol sebagai penghargan terhadap warisan yang diturunkan dari nenek moyang. Caci sering disebut sebagai olahraga ketangkasan yang jantan karena aturan mainnya, dimana yang paki (memukul) dan yang ta’ang (menagkis) harus menjaga agar tidak mengenai daerah yang dilindungi (bagian wajah). Olahraga caci dapat membawa kerugian bagi orang yang meyelenggarakan acara tersebut karena harus mempersiapkan modal yang sangat bayak untuk menerima meka lndang (lawan).
    Tarian caci yang dilakukan oleh masyarakat manggarai dapat mengajarkan banyak hal seperti ketangkasan, keindahan dan kemurnian hati. Ketangkasan dalam permaina caci dapat kita lihat sewatktu seorang menangkis pukullan dari lawannya sehingga cambuknnya tidak mengenai badan.kesenian ditunjukan dengan pakaian yang dikenakan oleh para pemain serta serta goyangan khas yang dilakukan oleh para pemain caci. Bagi kalangan muda permaina caci bisa dijadikan moment untuk mencari jodoh. Dalam permainan caci tidak ditunjukan sikap dendam meskipun seorang dalam permainan caci mendapatkan pukulan dan mengenai bagian wajah yang menyebabkan luka. Hal ini dianggap biasa-biasa saja bagi mereka karena setiap orang akan medapatkan giliran masing-masing. Jadi menurut saya permainan caci harus di lestarikan karena dalam permainan caci ini kita banya mendapatkan hal-hal yang dapat kita petik misalkan: keberanian keindahan, rasa persaudaraan dan ketangkasan dan kemurnian hati serta bagi kaum muda ini caci adalah moment untuk mencari jodoh untuk di jadikan istri.




    ReplyDelete
  10. MENGGALI ARTI DAN MAKNA PERMAINAN CACI ORANG MANGGARAI
    Komentar: CACI
    Mungkin bagi masyarakat nonmanggarai, caci hanyalah sebuah permainan tetapi tidak bagi masyarakat manggarai sendiri. Seperti yang tertulis pada artikel diatas caci adalah representasi ungkapan syukur orang manggarai yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan Itulah yang terjadi. Masyarakat manggarai sangat menjunjung tinggi nilai seni serta makna yang terkandung didalamnya. Seperti caci, orang manggarai sering mempertontokanya dikalngan masyarakat luas bahkan keseleluruh penjuru dunia. Ini adalah cara bagaimana masyarakat manggarai mencoba melestarikan budaya serta menunjukan nilai seni yang tinggi kepada khayalak umum.Caci atau tari Caci atau adalah tarian perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di flores, Nusa tenggara timur,Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.Seorang laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut lawan dengan pecut yang dibuat dari kulit kerbau yang dikeringkan. Pegangan pecut juga dibuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung pecut dipasang kulit kerbau tipis dan sudah kering dan keras yang disebut lempa atau lidi yang masih hijau (disebut pori). Laki-laki yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang), menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang atau tereng. Perisai berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan sebelah tangan,sementara sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis.Caci dimainkan dua orang laki-laki, satu lawan satu, namun memukul dilakukan secara bergantian. Para pemain dibagi menjadi dua kelompok yang secara bergantian bertukar posisi sebagai kelompok penyerang dan kelompok bertahan. Caci selalu dimainkan oleh kelompok tuan rumah (ata one) dan kelompok pendatang dari desa lain (ata pe’ang atau disebut meka landang yang berarti tamu penantang). Tarian danding atau tandak manggarai ditarikan sebagai pembuka pertunjukan caci. Penari caci tidak hanya menari namun juga melecutkan cambuk ke lawan sembari berpantun dan bernyanyi. Lokasi pertandingan caci biasanya di halaman rumah adat.Bila pukulan lawan dapat ditangkis, maka pecutan tidak akan mengenai badan. Kalau pecutan tidak dapat ditangkis, pemain akan menderita luka. Jika mata terkena cambukan, maka pemain itu langsung dinyatakan kalah (beke), dan kedua pemain segera diganti. Pertarungan berlangsung dengan diiringi bunyi pukulan gendang dan gong, serta nyanyian (nenggo atau dere) para pendukung. Ketika wakil kelompok bertanding, anggota kelompok lainnya memberi dukungan sambil menari-nari. Tempurung kelapa dipakai sebagai tempat minum tuak yang dipercaya dapat menggandakan kekuatan para pemain dan penonton. Seperti layaknya pertandingan bela diri, sebagian penonton ada mendukung penyerang, sementara sebagian lagi mendukung pemain bertahan. Anggota kelompok atau penonton bersorak-sorak memberi dukungan agar cambuk dilecutkan lebih kuat lagi.
    nama : Lenardus Candra
    Kelas : III B PGSD

    ReplyDelete
  11. Dalam budaya Manggarai, Tari Caci membawa symbol pertobatan manusia dalam hidup.Nama Caci sendiri berasal dari dua kata yaitu „ca” yang berarti satu dan „ci” artinya uji.Jadi Caci bermakna ujian satu lawan satu untuk membuktikan siapa yang benar dan salah.Tak heran jika tarian ini selalu dibawakan dua penari.
    Caci, sering disebut sebagai olah raga ketangkasan yang jantan, terutama karena aturan bermainnya, di mana ketika yang lain memukulatau paki, maka pihak lain harus menangkisnya (ta’ang) dan juga akan mendapat kesempatan memukul. Begitu seterusnya sampai pada bagian akhir, akan ada pihak yang dinyatakan menang dan ada pihak yang kalah. Menang dan kalah ditentukan oleh hasil atau capain sukses pukulan larik.Jika hanya mengenai atau melukai badan, tidak dihitung sebagai nilai.
    Poin sesungguhnya biasa diraih jika ada pukulan yang mengenai wajah atau muka lawan.Masyarakat Manggarai umumnya mengenal kondisi ini sebagai Beke, meski beberapa Kedaluan (Hamente) lebih mengenal istilah Rowa untuk kondisi ada pecaci yang luka akibat pukulan lawan di bagian wajah.
    Jika dia mampu menangkis pukulan penantang, pukulan cambuk itu tidak mengenai badannya mulai dari pinggang hingga kepala.Kalau tidak, dia akan menderita luka. Tetapi kalau cambuk mengenai mata disebut beke (kalah) dan harus segera diganti baik lawan maupun penantangnya.
    Dalam penuturan para orang tua Manggarai, di masa lalu, beberapa pecaci bahkan mengalami kondisi Beke atau Rowa yang parah seperti biji mata yang jatuh ketanah.Para tetua adat meyakini, kondisi ini disebabkan oleh sikap si petarung yang melupakan adat, atau tidak menghormati tradisi, atau juga melanggar ketentuan-ketentuan adat.
    Caci, selain mengajarkan kemurnian hati, juga memuat unsure seni yang tinggi, karena para jawara tidak saja cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari) dan dere (menyanyi). Itu dimaksudkan menarik perhatian penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang ikut menyaksikan caci dan ber-danding atau menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi permainan caci.
    Dalam konteks budaya modern, permainan caci sebenarnya adalah warisan sikap sportif dari para leluhur.Pemain tidak harus selalu membalas pukulan sang pemukul. Sang pemukul dapat digantikan yang lain untuk menangkis balasan pukulan. Caci juga tidak menyimpan sikap dendam di antara pemain.Karena setelah pertandingan Caci di siang hari, pada malam harinya para petarung akan berkumpul bersama untuk perayaan atau ritual adat lainnya dalam budaya Manggarai.
    Jadi kesimpulannya yaitu caci harus dipermainkan secara turun temurun agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak runtuhataudihilang. Karena selain sebagai kebudayaan orang manggarai juga ada seni yang terkandung di dalamnya.
    Nama : Ignasius Sandri
    Kelas : III B
    NPM : 13.31.3106

    ReplyDelete
  12. Dalam budaya Manggarai, Tari Caci membawa symbol pertobatan manusia dalam hidup.Nama Caci sendiri berasal dari dua kata yaitu „ca” yang berarti satu dan „ci” artinya uji.Jadi Caci bermakna ujian satu lawan satu untuk membuktikan siapa yang benar dan salah.Tak heran jika tarian ini selalu dibawakan dua penari.
    Caci, sering disebut sebagai olah raga ketangkasan yang jantan, terutama karena aturan bermainnya, di mana ketika yang lain memukulatau paki, maka pihak lain harus menangkisnya (ta’ang) dan juga akan mendapat kesempatan memukul. Begitu seterusnya sampai pada bagian akhir, akan ada pihak yang dinyatakan menang dan ada pihak yang kalah. Menang dan kalah ditentukan oleh hasil atau capain sukses pukulan larik.Jika hanya mengenai atau melukai badan, tidak dihitung sebagai nilai.
    Poin sesungguhnya biasa diraih jika ada pukulan yang mengenai wajah atau muka lawan.Masyarakat Manggarai umumnya mengenal kondisi ini sebagai Beke, meski beberapa Kedaluan (Hamente) lebih mengenal istilah Rowa untuk kondisi ada pecaci yang luka akibat pukulan lawan di bagian wajah.
    Jika dia mampu menangkis pukulan penantang, pukulan cambuk itu tidak mengenai badannya mulai dari pinggang hingga kepala.Kalau tidak, dia akan menderita luka. Tetapi kalau cambuk mengenai mata disebut beke (kalah) dan harus segera diganti baik lawan maupun penantangnya.
    Dalam penuturan para orang tua Manggarai, di masa lalu, beberapa pecaci bahkan mengalami kondisi Beke atau Rowa yang parah seperti biji mata yang jatuh ketanah.Para tetua adat meyakini, kondisi ini disebabkan oleh sikap si petarung yang melupakan adat, atau tidak menghormati tradisi, atau juga melanggar ketentuan-ketentuan adat.
    Caci, selain mengajarkan kemurnian hati, juga memuat unsure seni yang tinggi, karena para jawara tidak saja cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari) dan dere (menyanyi). Itu dimaksudkan menarik perhatian penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang ikut menyaksikan caci dan ber-danding atau menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi permainan caci.
    Dalam konteks budaya modern, permainan caci sebenarnya adalah warisan sikap sportif dari para leluhur.Pemain tidak harus selalu membalas pukulan sang pemukul. Sang pemukul dapat digantikan yang lain untuk menangkis balasan pukulan. Caci juga tidak menyimpan sikap dendam di antara pemain.Karena setelah pertandingan Caci di siang hari, pada malam harinya para petarung akan berkumpul bersama untuk perayaan atau ritual adat lainnya dalam budaya Manggarai.
    Jadi kesimpulannya yaitu caci harus dipermainkan secara turun temurun agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak runtuhataudihilang. Karena selain sebagai kebudayaan orang manggarai juga ada seni yang terkandung di dalamnya.
    Nama : Ignasius Sandri
    Kelas : III B
    NPM : 13.31.3106

    ReplyDelete
  13. NAMA : FERDIANUS NASUS
    NPM : 13.31.3083
    KELAS : III B

    Tanggapan saya mengenai tarian caci adalah sebagai budaya seni dari budaya manggarai yang dapat dimainperankan oleh laki-laki sebagai ungkapan rasa syukur, dimana masyrakat manggarai itu memiliki nilai keberanian, dan mempunyai jiwa pemberani, gagah dan perkasa bagi kaum mudah orang manggarai.
    Selain itu tarian caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman rasa nilai leluhur sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat dari orang manggarai. Tarian caci juga biasa dilakukan pada saat upaca cara penti, dalam melakukan caci orang-orang manggarai itu mengundang warga sekampung yang di sebut (meka landang) untuk melakukan caci seheingga tarian caci bagi orang manggarai juga sangat penting dalam melestarikan budaya atau adat masyarakat manggarai pada umunya dan juga menerapkan nilai-nilai yang mengandung seni tari (lomes panggal) yang di sebut gaya dari seseorang yang mengikuti tarian caci.
    Dalam tarian caci juga orang manggarai bisa menerapkan nilai-nilai kejantanan bagi seorang peria yang sudah di wariskan oleh nenek moyang manggarai, sehingga tarian caci itu seni dari jiwa tanah osang bate kaeng orang manggarai pada umumnya. Dalam kehidupan orang manggarai tarian caci dan adat istiadat itu sangat menonjol dimana tarian caci itu tidak bisa dihilangkan oleh budaya manggarai. Tarian caci zaman dulu dan zaman sekarang sedikit berbeda dimana pada saat toto lomes yang diungkapkan mealaui lagu itu sedikit berbeda.. Tarian caci juga merupakan tarian khas orang manggarai yang pada umumnya tidak dapat dihilangkan.
    Oleh karena itu tarian caci merupakan pendamping kehidupan orang manggarai dalam menunkan keberanian dan perkasa pada saat upaca penti yang di lakukan setiap kampung yang ada di manggarai, Dengan begitu anak mudah maupun orang tua bisa menerapkan dan meneruskan nilai-niali kebudayan orang-orang manggarai yang sudah terkandung dalam kebudayaan orang manggarai sehingga tarian caci itu sangat penting bagi masyrakat manggarai dan juga orang mudah atau maupun orang tua yang ada di manggarai tidak bisa melupakan adat-istiadat yang sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sampai anak-anak mudah zaman sekarang ini.

    ReplyDelete
  14. NAMA : FERDIANUS NASUS
    NPM : 13.31.3083
    KELAS : III B

    Tanggapan saya mengenai tarian caci adalah sebagai budaya seni dari budaya manggarai yang dapat dimainperankan oleh laki-laki sebagai ungkapan rasa syukur, dimana masyrakat manggarai itu memiliki nilai keberanian, dan mempunyai jiwa pemberani, gagah dan perkasa bagi kaum mudah orang manggarai.
    Selain itu tarian caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman rasa nilai leluhur sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat dari orang manggarai. Tarian caci juga biasa dilakukan pada saat upaca cara penti, dalam melakukan caci orang-orang manggarai itu mengundang warga sekampung yang di sebut (meka landang) untuk melakukan caci seheingga tarian caci bagi orang manggarai juga sangat penting dalam melestarikan budaya atau adat masyarakat manggarai pada umunya dan juga menerapkan nilai-nilai yang mengandung seni tari (lomes panggal) yang di sebut gaya dari seseorang yang mengikuti tarian caci.
    Dalam tarian caci juga orang manggarai bisa menerapkan nilai-nilai kejantanan bagi seorang peria yang sudah di wariskan oleh nenek moyang manggarai, sehingga tarian caci itu seni dari jiwa tanah osang bate kaeng orang manggarai pada umumnya. Dalam kehidupan orang manggarai tarian caci dan adat istiadat itu sangat menonjol dimana tarian caci itu tidak bisa dihilangkan oleh budaya manggarai. Tarian caci zaman dulu dan zaman sekarang sedikit berbeda dimana pada saat toto lomes yang diungkapkan mealaui lagu itu sedikit berbeda.. Tarian caci juga merupakan tarian khas orang manggarai yang pada umumnya tidak dapat dihilangkan.
    Oleh karena itu tarian caci merupakan pendamping kehidupan orang manggarai dalam menunkan keberanian dan perkasa pada saat upaca penti yang di lakukan setiap kampung yang ada di manggarai, Dengan begitu anak mudah maupun orang tua bisa menerapkan dan meneruskan nilai-niali kebudayan orang-orang manggarai yang sudah terkandung dalam kebudayaan orang manggarai sehingga tarian caci itu sangat penting bagi masyrakat manggarai dan juga orang mudah atau maupun orang tua yang ada di manggarai tidak bisa melupakan adat-istiadat yang sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sampai anak-anak mudah zaman sekarang ini.

    ReplyDelete
  15. NAMA : FERDIANUS NASUS
    NPM : 13.31.3083
    KELAS : III B
    “MENGGALI MAKNA TARIAN CACI ORANG MANGGARAI
    Tanggapan saya mengenai tarian caci adalah sebagai budaya seni dari budaya manggarai yang dapat dimainperankan oleh laki-laki sebagai ungkapan rasa syukur, dimana masyrakat manggarai itu memiliki nilai keberanian, dan mempunyai jiwa pemberani, gagah dan perkasa bagi kaum mudah orang manggarai.
    Selain itu tarian caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman rasa nilai leluhur sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat dari orang manggarai. Tarian caci juga biasa dilakukan pada saat upaca cara penti, dalam melakukan caci orang-orang manggarai itu mengundang warga sekampung yang di sebut (meka landang) untuk melakukan caci seheingga tarian caci bagi orang manggarai juga sangat penting dalam melestarikan budaya atau adat masyarakat manggarai pada umunya dan juga menerapkan nilai-nilai yang mengandung seni tari (lomes panggal) yang di sebut gaya dari seseorang yang mengikuti tarian caci.
    Dalam tarian caci juga orang manggarai bisa menerapkan nilai-nilai kejantanan bagi seorang peria yang sudah di wariskan oleh nenek moyang manggarai, sehingga tarian caci itu seni dari jiwa tanah osang bate kaeng orang manggarai pada umumnya. Dalam kehidupan orang manggarai tarian caci dan adat istiadat itu sangat menonjol dimana tarian caci itu tidak bisa dihilangkan oleh budaya manggarai. Tarian caci zaman dulu dan zaman sekarang sedikit berbeda dimana pada saat toto lomes yang diungkapkan mealaui lagu itu sedikit berbeda.. Tarian caci juga merupakan tarian khas orang manggarai yang pada umumnya tidak dapat dihilangkan.
    Oleh karena itu tarian caci merupakan pendamping kehidupan orang manggarai dalam menunkan keberanian dan perkasa pada saat upaca penti yang di lakukan setiap kampung yang ada di manggarai, Dengan begitu anak mudah maupun orang tua bisa menerapkan dan meneruskan nilai-niali kebudayan orang-orang manggarai yang sudah terkandung dalam kebudayaan orang manggarai sehingga tarian caci itu sangat penting bagi masyrakat manggarai dan juga orang mudah atau maupun orang tua yang ada di manggarai tidak bisa melupakan adat-istiadat yang sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang sampai anak-anak mudah zaman sekarang ini.



    ReplyDelete