Dian
yang Terus Menyala
Memberikan
motivasi, terjun langsung ke tengah masyarakat dan menjadi narasumber untuk
berbagai seminar, lokalatih dan ruang pendidikan bukanlah hal yang mudah.
Ibarat R.A. Kartini yang membuka tirai kegelapan dalam perjuangan emansipasi
wanita, Romanus telah menjadi cahaya bagi banyak orang untuk terus berkanjang
dalam pelayanan tiada henti menyebar terang kepada kegelapan kemiskinan masyarakat
NTT dan Indonesia.
Romanus
adalah dian yang terus menyala. Dia telah memendarkan cahaya pengetahuan
tatkala masyarakat miskin di pedesaan NTT belum memiliki insight yang benar tentang bagaimana harus keluar dari
ketertinggalan dan kemiskinan. Dia membagikan pengetahuannya (share of knowledge) dengan cuma-cuma.
Dia seakan menggarisbawahi sabda Yesus, “Kamu telah memperolehnya dengan
cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat 10:8).
Cahaya yang
terus menjadi penuntun bagi masyarakat dan pemerintah dalam aneka pelayanannya.
Dia secara sukarela membagikan pengalamannya (share of experience) sebagai anggota DPRD kabupaten Sikka dari
Partai Demokrasi Indonesia tahun 1975 sampai 1977. Seminar-seminar yang dibangunnya adalah
sebuah dialektika yang hidup antara teori dan praktek yang membentuk praksis.
Para tahun 1982 menjadi Nara Sumber Pertemuan Nasional Program Perumahan System
Kopdit oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat RI. Bertempat di Yogyakarta. Tahun 1983
menjadi narasumber untuk pertemuan Interchange Kopdit Asia di Bangkok-Thailand
dan tahun 1991 menjadi peserta Forum Kopdit Tingkat Dunia di Wisconsin Amerika
Serikat.
Api dian itu
harus terus diisi. Romanus terus belajar untuk memberdayakan diri demi
pelayanan yang prima. Berbagai kursus diikutinya. Pada tahun 1994
(Mei) mengikuti Study Banding Kopdit
tingkat Asia di Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong, di tahun yang sama (1994, bulan
Juni) mengikuti Forum Kopdit Tingkat Dunia di Cork - Irlandia-Eropa dan dua
tahun sesudahnya, tahun 1996, melakukan
Study Mission di Kanada.
Pada Februari
2001, Romanus menjadi Nara Sumber pada Asia
Pasific Region Micro Credit Summit Meeting of Councils di New Dehli- India.
Bulan September tahun itu menjadi Peserta Asian Credit Union Forum di Kuala
Lumpur, Malayasia. Satu tahun kemudian, tahun 2002, menjadi Peserta Workshop on Microfinance di
Bangkok-Thailand dan tahun 2003 menjadi Peserta International Fundraising Congress untuk Asia-Pasific di
Bangkok-Tahiland.
Dari tahun 2005
ada begitu banyak kegiatan yang diikutinya. Tahun 2005 menjadi Moderator Temu
Nasional Keuangan Mikro Indonesia di Solo -Jateng. Tahun 2006 menjadi peserta
Asian Credit Union Forum di Colombo- Sri Lanka. Tahun 2007 mengikuti kegiatan Credit Union Development Education di
Tagaytai-Philipina. Tahun 2008 menjadi peserta Forum Credit Union Growing to New Heights di Dhaka- Bangladesh.
Pada April
2010 Romanus menjadi peserta Midle
East-Africa Microcredit Summit di Kenya-Afrika. Sebulan sesudahnya, Mei 2010,
terpilih sebagai Ketua Induk Koperasi Kredit Indonesia, Jakarta. Pada September
2010 menjadi Moderator Forum Koperasi Kredit se Asia di Seoul, KoreaSelatan dan
di bulan Nopember 2010 menjadi peserta Grand Opening U Tower di Bangkok,
Thailand.
Tahun 2011
ada beberapa kegiatan besar yang dijalankannya. Pada Januari 2011 menjadi
pembicara pada Forum Seminar Credit Union di Dili , Timor Leste dan April 2011
menjadi Utusan CUCO Indonesia untuk
Perayaan 40 tahun ACCU di Bangkok, Thailand.
Di bulan Agustus 2011 menjadi pembicara di Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung Jawa
Barat dengan topik Pengalaman Praktik Berkoperasi dilanjutkan bulan September 2011
sebagai Speaker (Pembicara) pada ACCU Forum 2011 di Kuala Lumpur Malayasia. Sebagai penutup di tahun
2011 pada bulan Desember menjadi
pembicara utama pada Seminar Federasi Hanai Malu Credit Union.
Kepiwaian
Romanus dalam mengelaborasi pikiran, konsep dan pengalaman membawa dirinya
sebagai seorang pribadi yang dibutuhkan dunia Asia. Workshop pun seminar adalah
dunianya dalam membicarakan gerakan Koperasi Kredit. Pada Januari 2012 Romanus diundang sebagai Speaker/Pembicara pada Seminar & Workshop
International 2012, dengan tema: Indonesia Siap Mencetak Koperasi & UKM
Kelas Dunia, Jakarta 13 Januari 2012. Hal yang sama juga dilakukannya pada
bulan Mei 2012 yakni dengan menjadi Pembicara
di Universita Sanata Dharma Jogjakarta. Tahun ini pada bulan September 2012 Romanus
terpilih sebagai Vice Precident ACCU (Asian
Confederation of Credit Union ) di Manila, Philipina, periode 2012 – 2014.
Sepulang dari sana, pada Desember 2012 Romanus menjadi pembicara pada Seminar
Credit Union Timor Leste di Dili, dengan topik “Pembangunan Credit Union Level
Asia“.
Dari tahun
2013 hingga 2016 ada begitu banyak kegiatan yang patut dicatat. Pada bulan Maret,
2013 Romanus menjadi Panelist AgriFinance of Credit Union di Bangkok,
Thailand. Pada September 2013 dia menjadi peserta ACCU Forum di Katmandu, Nepal.
Di bulan yang sama dia memenuhi permintaan Universitas Widya
Mandira Kupang untuk
menjadi pembicata dengan topik Pengembangan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi. Aktivitas di Kopdit dengan segala
macam bentuknya sungguh terfokus sehingga menghasilkan dampak-dampak positif.
Hal itu membawa dirinya pada bulan September 2014 sekali
lagi terpilih sebagai wakil Presiden CU Asia periode ke-2. Dalam kapasitas sebagai wakil
Presiden CU se-Asia itu dia pada bulan November 2014 melakukan
kunjungan kerja ke Hongkong dan Taiwan.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2015
Romanus mengikuti Rapat
ACCU di Bangkok Thailand dan Kunjungan kerja ke Myanmar/Birma.
Di Mei 2016 masa
jabatan di Inkopdit telah tuntas melalui acara serah terima Ketua
Inkopdit di
Pangkal Pinang ke Drs.Joko Susilo.
Djoko adalah Ketua Puskopdit Jawa Barat yang terpilih menggantikan dirinya untuk posisi puncak
Inkopdit. Kendati demikian, aktivitasnya dalam gerakan koperasi kredit
Indonesia dan Asia masih terus dijalankannya. Pada Juli 2016 dia menghadiri Rapat
Anggota Tahunan Koperasi Kredit/Credit
Union se-Amerika di
Derven,Colorado,Amerika Serikat
dan menjadi peserta pertemuan Dewan Credit Union sedunia di
Derven,Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada September 2016
dia memimpin Rapat ACCU di Incheon Korea Selatan sekaligus melakukan serah terima
jabatan Wakil Presiden ACCU di Korea Selatan.
Penghargaan atas Bakti
Romanus tidak
hanya menyerahkan hidupnya bagi pelaynan bidang koperasi. Dia juga banyak
berkontribusi pada kehidupan lain yang intinya tetap mengabdi masyarakat. Pada
tahun 1999 hingga tahun 2000 Romanus dipercayakan untuk menjadi Konsultan Plan
Internasional di Kupang, NTT. Plan adalah sebuah LSM internasional yang banyak
menolong masyarakat di NTT.
Dia terus
bekerja tanpa henti. Memberikan seluruh diri dan segenap kemampuannya bagi
kemaslahatan banyak orang. Tidaklah mengherankan, kiprahnya itu kemudian
mendapat apresiasi yang setimpal. Pada tahun 2009 Romanus menerima Tanda Penghargaan dari Pemerintah RI cq Menteri Koperasi
Republik Indonesia, sebagai Bakti Koperasi.
Penghargaan ini bukan saja sebagai sebuah apresiasi dan rekognisi,
melainkan sebagai bukti bahwa apa yang dikerjakannya sangat fundamental bagi
kehidupan manusia: membangun kesejahteraan sebagai pilihan utama, selaras
dengan apa yang tertera dalam UUD 1945.
Pada level
yang lebih tinggi, Romanus akhirnya, pada bulan Juli 2011 menerima Satya Lencana Wira Karya
dari Presiden Republik Indonesia, Bpk. DR.Susilo Bambang Yudhoyono. Sebuah pengakuan karya yang tak bisa
dibilang sederhana. Karya Romanus menjadi inspirasi bagi banyak orang,
menggerakkan mereka untuk juga melakukan hal yang sama.
Tatkala
karyanya terus berlanjut, keterpilihannya menjadi Wakil Bupati Sikka untuk
periode September 2018 – September 2023 lebih merupakan ungkapan apresiasi
atas kedigdayaan pelayanannnya bagi masyarakat kecil, khususnya masyarakat
pedesaan yang sangat dicintainya.
Suami dari ibu Mathilde Clementia, seorang
guru pensiunan PNS dan ayah dari Emanuel Woda, SE, Robertus Woga, S.Fil dan Maria Mediatrix Woga, S.Akun, tetaplah seorang pria bersahaja yang terus berkarya mencipta terang
kesejahteraan bagi dunia. Sebuah pilihan yang juga diharapkan dapat dilakukan
semua orang. Beranikah kita menjadi dian yang terus bernyala membawa terang
bagi sesama?
*Penulis
lahir di Tenda-Ruteng, 1 Juli 1976. Kuliah filsafat dan teologi di Ledalero.
Tahun 2000 mengikuti International Carmelite Studies for Formation di Yerusalem
dan Haifa Israel. Saat ini menjadi Ketua Kopdit Kopkardios dan dosen STIE Karya
Ruteng.
No comments:
Post a Comment