Kanisius Teobaldus Deki
Ketua Kopdit Kopkardios, Dosen STIE Karya Ruteng
Lima Pusat
Koperasi Kredit se-NTT bertemu di Hotel Sylvia-Kupang 15-17 Oktober 2019.
Pertemuan ini membahaas banyak hal, antara lain memperingati The International 71th Credit Union Day
yang jatuh pada Kamis, 17 Oktober 2019. Peserta datang dari berbagai tempat di
NTT. Di ujung Barat Puskopdit Manggarai, di Flores Tengah Puskopdit Flores
Mandiri dan di Timur Flores Puskopdit Swadaya Utama Maumere. Tiga Puskopdit
dari Flores dengan ratusan lembaga Credit
Unionnya. Di Timor ada Puskopdit Bekatigade Timor dengan 27 Kopdit dan
Puskopdit Sumba ada 9 Kopdit.
Perhelatan
tahunan Puskopdit ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, pengalaman dan
pengetahuan untuk pertumbuhan dan perkembangan Kopdit. Menariknya, tatkala
membahas agenda Pengurus Forum Puskopdit NTT untuk periode 2019-2022, secara
aklamasi terpilih bapak Romanus Woga, Ketua Puksopdit Swadaya Utama Maumere
sebagai Ketua dan Vinsen Repu sebagai Sekretaris. Tepuk tangan meriah memenuhi
Aula Lantai 5 Hotel Sylvia Premier Kupang. Romanus adalah pribadi yang terus
membiaskan pengaruh positif bagi keberlangsungan Kopdit, sejak kelahirannya di
tahun 1970an hingga saat ini. Pidato-pidatonya yang memukau memberi daya pikat
yang tak sedikit. Alur konsepnya jelas terpampang dan mudah diikuti. Itulah
sebabnya, secara otomatis, dari hasil perjuangan yang tak sedikit meneteskan
derai air mata, dia didapuk untuk menjabat beberapa posisi penting di Kopdit,
mulai dari primer hingga dunia internasional.
Artikel ini
merupakan sebuah biografi singkat Romanus Woga. Tentu di sana sini terdapat
beberapa kekurangan yang sedianya dapat diatasi jika ada kekerapan bertemu dan
berdikusi dengan Pak Romanus. Saya mengenal pak Romanus sejak RAT Nasional
Induk Koperasi Kredit Indonesia (Inkopdit) di Jogjakarta tahun 2012. Sejak saat
itu saya mengikuti jejak pak Romanus dalam dunia Koperasi Kredit (Kopdit)
hingga pertemuan di Kupang ini.
Anak Desa yang gemar Belajar
Romanus lahir dengan nama lengkap, Romanus Woga. Dalam pertemuan
nasional pun internasional dia sering disapa Rommy. Dia lahir di Hewokloang
pada 16 Juli 1947. Pendidikan formal mula-mula
dijalankannya di SRK Hewokloang dan selesai tahun 1960. Dari Hewokloang, dia
melanjutkan pendidikan di SMPK Watublapi (tamat tahun 1964) dan selanjutnya
menempuh pendidikan menengah di SMEAK Syuradikara Ende (tamat tahun 1969).
Kerap tatkala mendengar pidato Romanus yang berapi-api, apik dengan
modulasi suara yang diatur sedemikian indah, dan pilihan kata dari berbagai
bahasa dalam ungkapan-ungkapan yang tepat membahasakan konsepnya, para audiens
tidak percaya kalau dia hanya tamatan sekolah menengah ekonomi atas. Bahasa
Inggrisnya lancar dengan artikulasi yang jelas. “Saya menggunakan bahasa
Inggris dengan baik dalam pidato-pidato saya. Di India saya berpidato dengan
baik di hadapan ribuan audiens dari seluruh Asia. Pidato itu sungguh berbekas
di hati para audiens sehingga ketika ada pilihan Pengurus Credit Union tingkat
Asia, saya terpilih sebagai Wakil Presiden Credit Union Asia”, katanya.
Pidato-pidatonya sangat inspiratif, sehingga itulah sebabnya banyak
orang menanti-nanti kesempatan untuk mendengarkan pidatonya. Saat dia sering
menyitir pepatah-pepatah dalam bahasa latin, orang bertanya, “Seminari di mana
pak Romanus?” Dia tertawa renyah. “Saya tidak pernah mengenyam pendidikan di
Seminari, bahkan halamannyapun tidak saya injak”, kisahnya di suatu waktu.
Harap maklum, di Flores, kepintaran seorang individu cenderung dihubungkan
dengan lembaga Seminari. Di lembaga ini, selain pendidikannya bermutu juga
diajarkan nilai-nilai pembentukkan karakter melalui pola hidup berasrama.
Lalu, dari mana semua kemampuan Romanus untuk menjadi seorang pembicara
ulung yang dinantikan banyak orang? Jawabannya terletak pada kemampuan
belajarnya yang tinggi. Kendati pendidikan formalnya hanya sampai tingkat SMEA,
kesukaannya terhadap ilmu pengetahuan menghantarnya menjadi seorang pembelajar
hebat yang kemudian memiliki banyak ilmu.
Ada begitu banyak pendidikan non formal yang diikutinya antara lain
Kuperda Bogor, Jawa Barat tahun 1972. Ini merupakan kursus pendidikan dasar
koperasi kredit yang dibimbing oleh P. Albrecth Karim SJ. Sepulang dari sana,
dia berjalan dari kampung ke kampung di kabupaten Sikka untuk mengkampanyekan
Koperasi Kredit. Kesetiaan dan ketekunannya dalam aktivitas ini membawa hasil
yang sedikit demi sedikit terlihat. Ada banyak orang yang percaya lalu menjadi
anggota Kopdit.
Kursus tahun 1972 itu terjadi karena sejak Januari 1969 dia menjadi
Sekertaris Koperasi Kredit Lepo Woga Watublapi dan pada tahun 1970 hingga 1988
dia menjadi Petugas Lapangan/ Motivator Koperasi Kredit. Kepiwaiannya dalam
belajar terakui atasannya di Yaspem sehingga dia dikirim untuk mengikuti kursus
di Searsolin, Xavier University Ataneo de Cagayan, Philipina, tahun 1978 –
1979. Keluar dari lingkup Asia, Romanus dipilih untuk mengikuti kursus Credit Union Director Achievement di Kanada
tahun 1996. Pendidikan tiada henti ini dilanjutkan dengan mengikuti Credit Union Development Education di Los
Banos PhilipineUniversity pada tahun 2000.
BERSAMBUNG
No comments:
Post a Comment