Sunday, 20 October 2019

Romanus Woga: Dian yang Terus Menyala (1)


Kanisius Teobaldus Deki
Ketua Kopdit Kopkardios, Dosen STIE Karya Ruteng



Lima Pusat Koperasi Kredit se-NTT bertemu di Hotel Sylvia-Kupang 15-17 Oktober 2019. Pertemuan ini membahaas banyak hal, antara lain memperingati The International 71th Credit Union Day yang jatuh pada Kamis, 17 Oktober 2019. Peserta datang dari berbagai tempat di NTT. Di ujung Barat Puskopdit Manggarai, di Flores Tengah Puskopdit Flores Mandiri dan di Timur Flores Puskopdit Swadaya Utama Maumere. Tiga Puskopdit dari Flores dengan ratusan lembaga Credit Unionnya. Di Timor ada Puskopdit Bekatigade Timor dengan 27 Kopdit dan Puskopdit Sumba ada 9 Kopdit.

Perhelatan tahunan Puskopdit ini merupakan ajang untuk bertukar informasi, pengalaman dan pengetahuan untuk pertumbuhan dan perkembangan Kopdit. Menariknya, tatkala membahas agenda Pengurus Forum Puskopdit NTT untuk periode 2019-2022, secara aklamasi terpilih bapak Romanus Woga, Ketua Puksopdit Swadaya Utama Maumere sebagai Ketua dan Vinsen Repu sebagai Sekretaris. Tepuk tangan meriah memenuhi Aula Lantai 5 Hotel Sylvia Premier Kupang. Romanus adalah pribadi yang terus membiaskan pengaruh positif bagi keberlangsungan Kopdit, sejak kelahirannya di tahun 1970an hingga saat ini. Pidato-pidatonya yang memukau memberi daya pikat yang tak sedikit. Alur konsepnya jelas terpampang dan mudah diikuti. Itulah sebabnya, secara otomatis, dari hasil perjuangan yang tak sedikit meneteskan derai air mata, dia didapuk untuk menjabat beberapa posisi penting di Kopdit, mulai dari primer hingga dunia internasional.

Artikel ini merupakan sebuah biografi singkat Romanus Woga. Tentu di sana sini terdapat beberapa kekurangan yang sedianya dapat diatasi jika ada kekerapan bertemu dan berdikusi dengan Pak Romanus. Saya mengenal pak Romanus sejak RAT Nasional Induk Koperasi Kredit Indonesia (Inkopdit) di Jogjakarta tahun 2012. Sejak saat itu saya mengikuti jejak pak Romanus dalam dunia Koperasi Kredit (Kopdit) hingga pertemuan di Kupang ini.

Anak Desa yang gemar Belajar
Romanus lahir dengan nama lengkap, Romanus Woga. Dalam pertemuan nasional pun internasional dia sering disapa Rommy. Dia lahir di Hewokloang pada 16 Juli 1947. Pendidikan formal        mula-mula dijalankannya di SRK Hewokloang dan selesai tahun 1960. Dari Hewokloang, dia melanjutkan pendidikan di SMPK Watublapi (tamat tahun 1964) dan selanjutnya menempuh pendidikan menengah di SMEAK Syuradikara Ende (tamat tahun 1969).

Kerap tatkala mendengar pidato Romanus yang berapi-api, apik dengan modulasi suara yang diatur sedemikian indah, dan pilihan kata dari berbagai bahasa dalam ungkapan-ungkapan yang tepat membahasakan konsepnya, para audiens tidak percaya kalau dia hanya tamatan sekolah menengah ekonomi atas. Bahasa Inggrisnya lancar dengan artikulasi yang jelas. “Saya menggunakan bahasa Inggris dengan baik dalam pidato-pidato saya. Di India saya berpidato dengan baik di hadapan ribuan audiens dari seluruh Asia. Pidato itu sungguh berbekas di hati para audiens sehingga ketika ada pilihan Pengurus Credit Union tingkat Asia, saya terpilih sebagai Wakil Presiden Credit Union Asia”, katanya.

Pidato-pidatonya sangat inspiratif, sehingga itulah sebabnya banyak orang menanti-nanti kesempatan untuk mendengarkan pidatonya. Saat dia sering menyitir pepatah-pepatah dalam bahasa latin, orang bertanya, “Seminari di mana pak Romanus?” Dia tertawa renyah. “Saya tidak pernah mengenyam pendidikan di Seminari, bahkan halamannyapun tidak saya injak”, kisahnya di suatu waktu. Harap maklum, di Flores, kepintaran seorang individu cenderung dihubungkan dengan lembaga Seminari. Di lembaga ini, selain pendidikannya bermutu juga diajarkan nilai-nilai pembentukkan karakter melalui pola hidup berasrama.

Lalu, dari mana semua kemampuan Romanus untuk menjadi seorang pembicara ulung yang dinantikan banyak orang? Jawabannya terletak pada kemampuan belajarnya yang tinggi. Kendati pendidikan formalnya hanya sampai tingkat SMEA, kesukaannya terhadap ilmu pengetahuan menghantarnya menjadi seorang pembelajar hebat yang kemudian memiliki banyak ilmu.

Ada begitu banyak pendidikan non formal yang diikutinya antara lain Kuperda Bogor, Jawa Barat tahun 1972. Ini merupakan kursus pendidikan dasar koperasi kredit yang dibimbing oleh P. Albrecth Karim SJ. Sepulang dari sana, dia berjalan dari kampung ke kampung di kabupaten Sikka untuk mengkampanyekan Koperasi Kredit. Kesetiaan dan ketekunannya dalam aktivitas ini membawa hasil yang sedikit demi sedikit terlihat. Ada banyak orang yang percaya lalu menjadi anggota Kopdit.

Kursus tahun 1972 itu terjadi karena sejak Januari 1969 dia menjadi Sekertaris Koperasi Kredit Lepo Woga Watublapi dan pada tahun 1970 hingga 1988 dia menjadi Petugas Lapangan/ Motivator Koperasi Kredit. Kepiwaiannya dalam belajar terakui atasannya di Yaspem sehingga dia dikirim untuk mengikuti kursus di Searsolin, Xavier University Ataneo de Cagayan, Philipina, tahun 1978 – 1979. Keluar dari lingkup Asia, Romanus dipilih untuk mengikuti kursus Credit Union Director Achievement di Kanada tahun 1996. Pendidikan tiada henti ini dilanjutkan dengan mengikuti Credit Union Development Education di Los Banos PhilipineUniversity pada tahun 2000.

BERSAMBUNG


 (Pertama kali dipublikasi oleh: www.floressmart.com)

No comments:

Post a Comment