Posts

Siapa Manusia Dalam Perspektif Sokrates?

Image
Kanisius Teobaldus Deki   S ejak zaman dahulu kala banyak orang secara khusus menaruh perhatian terhadap manusia. Hal itu terekspresi dalam berbagai tulisan zaman lampau hingga saat ini. Sofokles, seorang dramawan Yunani, berkata dalam sebuah karya tragedi yang berjudul Antigone , “Banyak keajaiban di dunia ini, tetapi tidak ada satupun yang lebih ajaib daripada manusia”. Pernyataan ini masih bisa dibenarkan sampai hari ini. Tentu saja sejak pernyataan   Sofokles ini ditulis, hampir 25 abad yang lalu, telah terjadi banyak perubahan. Pengetahuan manusia sudah meloncat mencapai ketinggian yang belum pernah diimpikan. [1]           B erbicara tentang manusia ada banyak pertanyaan yang bisa diajukan. Meminjam istilah Driyarkara, ada pertanyaan “eksperimental”, baik eksperimental biasa maupun eksperimental ilmiah. Namun khusus untuk pertanyaan dalam filsafat, manusia tidak bisa mengaju...

Pengaruh Sokrates Dalam Dunia Filsafat

Image
Kanisius Teobaldus Deki Dari penjelasan sejak awal pada bagian ini dapat disimpulkan bahwa Sokrates telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi perkembangan filsafat. Pertama-tama Sokrates mengalihkan obyek penelitian filsafat dari kosmologi kepada manusia. Kaum Sofis dan Sokrates menandai suatu masa baru dalam sejarah filsafat Yunani yakni era humanis. Refleksi filsafat tidak hanya diarahkan kepada alam dunia tetapi juga mencari jawaban atas misteri manusia itu sendiri. Menurut P.A. van der Weij, kaum Sofis juga merenungkan tentang manusia, “tetapi mereka tidak sungguh-sungguh memperdalam kemanusiaan sejati. Tidak ada orang yang menyadari hal itu lebih baik daripada Sokrates”. [1]             Dalam pencarian filosofisnya, Sokrates   menemukan bahwa hidup manusia memiliki makna. Manusia juga memiliki tujuan hidup yakni kesempurnaan jiwa. Apa yang disebut sebagai kebahagiaan oleh Sokrates terwujud bila manus...

Menilik Peran Guru Dalam Proses Pendidikan: Belajar Pada Sokrates[1]

Image
Kanisius Teobaldus Deki         Pendidikan bertujuan agar manusia mampu berpikir mandiri. Sokrates memperlihatkan dirinya sebagai seorang guru yang baik. Apa yang ia katakan hampir selalu cocok dengan dengan apa yang ia buat. Ia bahkan disebut   sebagai “seorang terbudaya”. [2] Bagi Sokrates menjadi guru dengan ciri khas seperti inilah yang membedakan dirinya dengan para guru yang lainnya pada masa ini. Secara khusus inilah juga yang membedakan Sokrates dari kaum Sofis yang sangat terkenal dalam menyajikan diskusi-diskusi meyakinkan tentang keberanian, walaupun mereka sendiri bukan orang-orang berani. Tidak seperti kaum Sofis, selain tidak meminta bayaran kepada mereka yang dididiknya, ia juga melibatkan dirinya dalam pertanyaan-pertanyaan filosofis dan etis yang lebih fundamental. Ide besarnya yang inspiratif adalah kita dapat mengetahui jalan yang benar untuk hidup hanya jika kita menggunakan rasio kita dengan tepat. [3] Apa ya...