siapakah Tuhan? siapakah Allah?
begitu banyak gambaran tentang diriNya
sekian defenisi menumpuk dalam kesadaran manusia
terlampau banyak ide mengenai Dia
siapakah Dia?
banyak orang membunuh atas namaNya
tak kurang juga yang menipu demi namaNya
berjuta alasan munafik telah timbul karenaNya
juga hukum-hukum dan peraturan bengis untuk memuliakan Dia
benarkah itu identitas diriNya?
jika ada bencana, Dia disebut sedang beri cobaan
jika ada kehancuran, Dia jadi asal-muasalnya
jika ada kelaparan, wabah, sakit Dia lagi murka
jika ada kematian orang tercinta, di kotbah2 disebut, Tuhan telah memanggilnya
karena lebih mencintai dia
betulkah itu adalah jati diriNya?
Allah yang merampas?
Allah yang tega?
Allah yang jahat?
apakah dalam diri Allah ada dua kodrat yang saling berlawanan
(kadang Dia baik, kadang Dia jahat)?
malam2 permenunganku menyentuh kesadaran
bahwa manusia terlalu gampang menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan
bahkan jika yang diserahkan itu adalah sesuatu yang melawan kodratNya...
manusia mengalami penderitaan, termasuk kematian sebagai akibat dari eksistensinya yang rapuh
ia menerima kerapuhan itu sebagai pewarisan terberi,
dunia ini bisa hancur karena kodratnya yang fana, berproses terus menerus sesuai hukum alam,
pengalaman-pengalaman kekacauan, peperangan, ketidakadilan, penindasan
adalah bagian tak terpisahkan dari penyalahgunaan kebebasan manusia
dan instink dasarnya untuk menguasai...
apakah Tuhan juga merupakan asal kejahatan, bencana, kelaparan, kebinasaan, kemelaratan, sekit, kematian sekaligus sumber sumber kebaikan, cinta dan sayang?
saya tidak meyakini itu
karena esensi dan eksistensi Tuhan adalah kebaikan.
hanya yang baik datang dari Tuhan karena itu adalah kodratNya!
kodrat inilah yang seharusnya mengubah setiap orang yang percaya:
"kebaikan"
sehingga dunia ini kian sembuh dari segala deritanya
termasuk karena iman yang salah kaprah...
(Ruteng, saat Hujan sedang mengguyur deras...keheningan menjadi warna siang ini).
No comments:
Post a Comment