Posts

Tradisi Lisan Orang Manggarai: Sebuah Ikhtiar Kembali ke Jati Diri

Image
Kanisius Teobald Deki Komunitas Menulis-Sastra St. Paulus Penggunaan tradisi lisan sebagai seni dalam ilmu-ilmu sosial menjadi hal biasa setelah terbitnya buku Jan Vansina: De la Tradition Orale: esai de methode historique [dalam bahasa Perancis 1961, dalam bahasa Inggris 1973]. Di sini Vansina menampilkan sarana-sarana sistematik untuk mengidentifikasi, mengumpulkan dan menafsirkan tradisi-tradisi lisan dalam rangka menemukan aspek-aspek masa lampau, terutama di tempat yang tidak memiliki dokumentasinya secara tertulis. Vansina mendefinisikan tradisi lisan sebagai “kesaksian verbal yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi lainnya atau ke generasi masa depan”. [1]   Sebelum Vansina membuat uraian sistematis dengan menampilkan contoh-contoh dari hasil penelitiannya di Ruanda-Urundi dan Kuba di Kongo, Afrika, tradisi lisan sudah berkembang secara universal pada berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Tradisi lisan merupakan cikal-bakal tradisi tulisan yang berkembang sangat ...

Torok Wuat Wa'i-Syair Doa Perutusan Orang Manggarai

Image
Kanisius Teobaldus Deki Busana Adat Dalam Acara Sakral Manggarai (foto: Jimy Carvalo). Dénge di’a lite mori agu ngaran bate jari agu dedek, nénggitu kole lite éma lopo agu énde lopo ata poli benta lé dewa, we’e nggér le mori dedek. Ai danong, pati uma té ciwal kudu mangan na’ang bara agu wengko wéki, kudu mangan tua hang gula, rémong hang leso agu paeng hang mane. Uwa té ho’on ga, lé sekolah mangan kerja kudu itan di’a cumang cama tuang. Kaing agu tegi kali, kamping ite morin agu ngaran, nénggitu kole ngasang céki agu wura ata le liang tana, le liang watu. Poro par koe neho ntala nain hia….( nama ) gerak koe neho wulang, terang koe neho leso one tugas ko kerja diha. Paka curup agu hae uku hi…. ( nama ) weko luju koe mu’un, jejang agu hae kerjan neho emas koe leman. Eme mangas ata da’at du bantang agu hae atan, agu eme mangas ruakn ge hae dungkang poro na’a ngger wa rakn nggér eta lemas teing nail eme kudu nganceng sengetn agu nai lembak kudu jiri neho éma laingn. Ho’o de manuk ga adak ...

Senja Di Kota Reinha-Sebuah Cerita Pendek

Image
  Kanisius Teobaldus Deki Foto: Cover Buku Antologi Cerpen karya Kanisius Teobaldus Deki. Antologi Cerpen ini merupakan cerita pendek yang pernah dimuat di berbagai media, termasuk Harian Umum Pos Kupang (sumber: nik). Sejak kemarin semuanya terjadi…..ada riak kegembiraan yang terbias bebas dari kedalaman jiwamu. Itu bukan tanpa alasan! Dengan mudah kau genggam suara, tak terlalu sulit kau baca maksud, dan tiada sekat pemisah yang batasi rindu sebab semua tahu: tak ada ruang, tiada waktu, hilangnya limitasi….tapi di sini ada gelisah karena kalimat-kalimat jadi belenggu, hari ini mengharapkan kau berkata-kata tentang apa saja….sebab sudah kau duga suara adalah kerinduan, dan kerinduan adalah penantian! Setiap kali begitu adanya, entah sampai kapan??? Semburat mentari senja terbias rata, merona jingga di pinggiran mega yang berarak-arak. Warna perak berkilau-kilauan menciptakan nuansa indah pada lukisan jagat. Rasa kagumku muncul ke permukaan. Ah Tuhan, indahnya ciptaanMu.  ...

Pemertahanan Bahasa Daerah Manggarai-Melawan Kepunahan

Image
 Kanisius Teobaldus Deki Foto: Ritual Adat seperti Congko Lokap sarat dengan ungkapan bahasa adat yang suci dan indah. Pemertahanan bahasa adat ini penting agar pencerapan arti bagi kehidupan manusia tidak hilang begitu saja (sumber: nik deki).   Bahasa daerah memiliki peran yang penting dalam kehidupan penuturnya. Selain sebagai alat komunikasi bahasa daerah juga merupakan simbol jati diri, karakter   dan identitas. Namun kenyataannya, terdapat bahasa daerah yang kian lama tidak digunakan lagi oleh pemiliknya lalu terancam punah.   Sebagaimana dilansir oleh media detikedu.com pada 18 Maret 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudrisrek) RI mengatakan 11 bahasa daerah di Indonesia alami kepunahan, 25 terancam punah, 19 ada dalam kategori rentan, yang alami kemunduran ada 3 bahasa dan ada 5 bahasa yang dalam kondisi kritis. Sedangkan jumlah bahasa daerah yang masih digunakan secara aktif di Indonesia sebanyak 24 bahasa (bdk. ...