Kain Songke dan Bahasa: Penanda Inkulturasi di Manggarai

(Dialog Gereja-Budaya di Manggarai) Pemain Caci Manggarai mengenakan Towe Songke Kanisius Teobaldus Deki Dosen STIE Karya, Co-editor buku “Gereja Menyapa Manggarai” (Parrhesia Institute Jakarta, 2011) Mengagumkan! Itulah perasaan yang muncul saat saya ke gereja, Minggu, 19 Februari 2012. Tidaklah berlebihan jika saat itu menjadi hari bersejarah bagi salah satu wujud materil budaya yakni kain tenunan. Betapa tidak, ada lautan manusia yang mengenakan busana berbahan songke, kain tenunan kebanggaan orang Manggarai di gereja Katedral Ruteng dan di seluruh gereja Katolik Keuskupan Ruteng. Sejauh mata memandang, terlihat elok begitu banyak lelaki yang mengenakan kain sarung songke, jas songke dan destar songke. Tak ketinggalan ibu-ibu serta gadis yang memadukan kebaya atau bajunya dengan selendang dan kain sarung tenunan songke juga. Tidak hanya kain tenunan, suasana menjadi sangat syahdu dan sakral, tatkala perayaan ekaristi dipadukan dengan doa-doa dan lag...