Menulis Buku Biografi-Catatan Dari Pengalaman 1
Ide untuk menulispun bermacam-macam, mulai dari hasil riset tentang ketokohan seseorang sampai pada pesan yang mau dititipkan untuk generasi masa depan sebagai sebuah "legacy" (warisan) peradaban.
Foto: Buku Biografi Romanus Woga-Dian yang Tetap Bercahaya (2023).
Sejak tahun
2018 saya mulai berfokus menulis buku biografi tokoh-tokoh berbagai bidang:
politik, ekonomi koperasi, pendidikan, agama/spiritual (gereja) dan ekonomi
perhotelan di berbagai wilayah di NTT, mulai Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende,
Maumere hingga Kupang. Buku-buku ini mendapat sambutan yang luar biasa dari
masyarakat. Istimewanya, buku-buku yang saya tulis selalu dilaunching di hotel
atau aula yang mewah.
Ide untuk menulispun bermacam-macam, mulai
dari hasil riset tentang ketokohan seseorang sampai pada pesan yang mau
dititipkan untuk generasi masa depan sebagai sebuah "legacy"
(warisan) peradaban.
Proses menulis memang tidak pernah mudah.
Ada tiga aspek penting dalam menmghasilkan buku biografi ini: Riset, Penulisan
dan Cetak. Pertama nian adalah riset. Riset butuh waktu yang lama karena harus
berjumpa dengan saksi hidup dari sang tokoh. Merekapun tinggal di tempat yang
berbeda-beda. Kita harus menjumpai narasumber jika mereka tidak sudi
diwawancara melalui telepon, email maupun media lain seperti WA. Dalam proses
riset ada kombinasi antara sumber media dan kadang artikel pun buku tentang
tokoh bersangkutan.
Ketika menjumpai narasumber, ada beragam
kesan yang muncul. Tokoh-tokoh publik yang pernah menduduki jabatan strategis
merasa gembira ketika wawancara dilakukan. Bahkan ada yang menyesal karena di
zaman dia berkuasa, tak ada ide untuk menulis tentang jejak-jejak
pengabdiannya. ia merasa kehilangan moment untuk menarasikan secara
dokumentatif serentak memberikan makna atas perjalanan karir dan pelayanannya.
Saat riset ini, wawancara dicatat dan
direkam. Hasil wawancara dikembalikan lagi kepada narasumber untuk dibaca dan
dikoreksi. Sangat jarang ada narasumber yang memperbaiki catatan wawancaranya.
Terbanyak menyetujuinya untuk dipublikasi. Pada sesi riset ini, berbagai
informasi dikumpulkan, dicatat, disandingkan lalu ditarik simpulan-simpulan
yang mengikat mereka menjadi narasi yang bernas dan memukau.
Tak kalah penting adalah wawancara dengan
sang tokoh yang menjadi pusat perhatian dalam buku biografi. Wawancara dilakukan
berbulan-bulan. Dalam waktu yang panjang. Fragmen-fragmen kehidupan dibuat plot
dengan periodisasi waktu. Mulai dari keluarga besar, lingkungan kehidupan
sampai pada peristiwa-peristiwa penting dalam etape kehidupan awal. Selanjutnya
bisa dipastikan. Perjalanan pendidikan, karir, keluarga dan
keberhasilan-keberhasilan yang diraih. Buku biografi menjadi menarik karena ada
alur yang berkisah tentang usaha-usaha untuk menggapai keberhasilan. Jatuh dan
bangun, sedih, susah, menderita serta kegembiraan bagaikana dua sisi mata uang
pada pribadi yang sama.
Dalam menggapai kehidupan yang lebih baik
itulah, muncul nilai-nilai (values) yang jadi pegangan sang tokoh.
Nilai-nilai itu seperti kompas pemandu arah bagi sang tokoh untuk mengarungi
lautan kehidupan dalam pelayanannya bagi sesama. Nilai-nilai ini juga yang
menjadi inti dari buku biografi. Sebab inilah yang diwariskan kepada generasi
muda. Bahwasannya keberhasilan yang diraih tak semudah membalikkan telapak
tangan. Ada usaha di sana. Seiring dengan kerja keras, kerja fokus, kerja
terukur dan kerja tuntas.
Setelah riset, kita masuk ke bagian
berikutnya adalah penulisan. Pepatah latin mengatakan, "Quidquid agis,
prudenter agas, et respice finem." Artinya: Apapun yang kau lakukan,
lakukanlah dengan bijak dan pertimbangkan hasil akhirnya. Bahan-bahan yang
sudah ada diorganisir, dijalin bagaikan sedang menenun sehelai kain. Dibuat
"mapping of mind" (pemetaan pikiran) dalam bab, sub bab yang
mencerminkan alur kehidupan sang tokoh sampai pada tujuan tadi yaitu
menghadirkan legacy peradaban kepada generasi muda.
Saat menulis ada perubahan-perubahan
berdasarkan data baru atau fakta baru. Layaknya drama, setting, plot, karakter,
semua ditampilkan sehingga membangun kesan yang kuat bagi pembaca bahwa tokoh
ini sejatinya memiliki nilai-nilai yang dapat ditiru. Dalam bagian penulisan,
hal paling penting adalah mementaskan data yang benar tanpa manipulasi.
Keunggulan fakta dan kebenaran menjadi kekuatan buku biografi.
Riset dan menulis membutuhkan biaya yang tak
sedikit karena sering berpindah-pindah tempat. Menulis adalah jenis pekerjaan
yang membutuhkan inspirasi. Ketenangan, privasi serta kondisi pikiran yang
sehat membutuhkan tempat yang sesuai. Demikian sambil jalan, ia memadankan
fakta yang diperoleh dengan data-data lain (cross check data). Konfirmasi ulang
(re-confirm) untuk semua pihak yang ikut memberikan data sangatlah penting.
Proses menulis juga butuh waktu yang cukup
lama. Ketelitian untuk semua aspek: data, pengetikan, penggunaan tanda baca,
penulisan huruf asing, tanggal, tahun sampai pada perumusan kalimat dan
penempatan pikiran pada paragraf.
Setelah naskah selesai. Ada masa rehat. Pada
masa ini, ada sedimentasi ide pada naskah. Naskah dibiarkan begitu saja.
Pikiran dialihkan ke hal-hal lain. Lalu secara otomatis ada ide muncul yang
berhubungan dengan naskah. Ide-ide ini dicatat untuk dipertimbangkan masuk
dalam naskah. Biasanya, ketika kita sudah memiliki jarak dengan teks, seperti
kata Paul Rocoeur, kita lebih jernih memandang apa yang sudah kita susun. Ada
"insight" baru yang menjalin konsep-konsep kita.
Proses lanjutan dari menulis ini adalah
editing. Kita menyatukan konsep dalam naskah dan temuan baru. Kita memeriksa
ketepatan teks: narasi, tempo, gambar, sampai pada referensi yang digunakan.
Editing cukup membutuhkan waktu karena teks dibaca per halaman. Setelah naskah
diedit kita mendapatkan naskah final yang siap dilay-out untuk dicetak. Orang
yang mendisain buku memberi kita contoh hasil lay-outnya. Kita masih punya
waktu atau kesempatan untuk menemukan kekeliruan yang terlewatkan. Jikalau ada
perbaikan, perbaikan disampaikan kepada pihak lay-out untuk diubah. Kemudian
setelah disetujui, maka naskah naik cetak.
Bersambung...
Terima kasih🙏
ReplyDelete