Thursday, 7 February 2019

ALTECO DAN KEBAIKAN

In Memoriam Opa Teus (3)





Malam baru menjemput. Rasa penat sudah penuhi seluruh tubuh. Jiwa juga tak luput dari kelelahan. Maklum baru pulang kerja. Ingin sekali minum kopi panas atau coklat hangat. Sekedar menghalau segala keletihan sehari. Tiba-tiba hand phoneku berdering.

"Kaka, papa dalam keadaan bahaya", terdengar suara penuh ketergesaan dari penelepon. Saudari yang tinggal dengan papa mama.
"Papa salah mengobati mata orang kerja. Sekarang om itu tidak bisa melihat. Papa bukannya mengobati mata dengan obat mata melainkan lem Alteco yang kebetulan mirip", jelas saudari.


Saya terkejut seraya tercengang. Kelelahan langsung menjauh. Gawat ini. Lebih dari malpraktik. Bagaimana mungkin mata orang diobati menggunakan lem itu? Tentu dia tidak bisa melihat lagi.

"Apa yg harus kami lakukan sekarang?", tanya saudari meminta petunjuk.
"Panggil mantri Goris, larikan ke Puskesmas om itu", seruku sambil meminta untuk bertindak tepat dan cepat. Rupanya mereka lakukan dengan cepat.


Mantri Goris sigap. Bulu mata dan alis om itu dicukur. Perlahan-lahan mereka menggunakan cairan tertentu untuk mengurangi daya rekat lem Alteco. Setelah sekian lama berusaha akhirnya pengaruh lem hilang. Om itu bisa melihat lagi. Semua tersenyum bahagia. Ketegangan musnah. Ketakutan punah. Yang ada hanya tawa penuh pelepasan dan pembebasan. Papa jadi senang kembali.
Saya menelpon setelah peristiwa gawat darurat itu berakhir.

"Papa, kenapa buat begitu?", tanyaku.
"Ae, amang ini minta obat. Saya obat matanya dengan obat mata, ternyata saya keliru", jelas opa.


"Lain kali kalau mau bantu orang, papa teliti juga supaya tidak fatal. Maksud mau menolong eh ternyata membawa masalah yang lebih besar", kataku.
Saya mendengar opa tertawa kecil-kecil, opa pasti tersenyum.


****
Begitulah Opa. Selalu ingin berbuat baik bagi sesama. Suka menolong adalah sifat paling kentara. Kami tahu opa tidak jera berbuat baik walau mengalami ketegangan. Krisis berlalu, kami bahagia kembali.


No comments:

Post a Comment