Posts

Showing posts from 2017

Pemerhati Pemuda Itu Telah Pergi- Obituari untuk Rufinus Lahur

Image
Kanisius Teobaldus Deki Dosen STKIP Santu Paulus Laki-laki itu berjalan santai ditemani istrinya. Ia melempar senyuman ketika saya menyapanya. Ia ramah. Tatkala mendekati tempat saya berdiri, lelaki itu bertanya: “ Nana berasal dari mana?” Nana adalah panggilan kesayangan orang Manggarai untuk pemuda. “Saya dari Tenda Opa”, jawab saya. Spontan lelaki itu memeluk saya. “Sebentar kita harus bicara”, pesannya. Beliau diundang untuk mengikuti acara bedah buku kami dalam rangka 100 tahun Gereja Katolik Manggarai yang dilangsungkan di Universitas Atmajaya Jakarta.   Lelaki itu adalah Rufinus Lahur yang banyak hidupnya dibaktikan pada Centre for Strategic and International Studies ( CSIS ). Sebuah lembaga kajian yang kerap dinilai sebagai think-thank kekuatan rejim Orde Baru. Opa Rufinus, demikian biasa disapa telah pergi meninggalkan orang-orang yang dilayaninya pada 26 Desember 2017. Tulisan ini lebih sebagai sebuah obituary, yang sudah jelas sangat tidak lengkap da...

Membangun Kerukunan Sosial (Antar Agama) dari Perspektif Katolik

Image
Kanisius Teobaldus Deki, S.Fil. M.Th Pendahuluan Dalam hal agama dan aliran kepercayaan, Negara Indonesia sangat plural. Pluralitas keyakinan ini dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 yang sangat mengedepankan kebebasan memeluk agama bagi setiap warganya. Negara Indonesia juga mengakui fakta pluralisme agama dalam masyarakat Indonesia. Dan negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama dan menjalankan ibadat menurut agama dan kepercayaannya. Pengakuan ini dieksplisitkan dalam sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Mahaesa" dan dalam Pembukaan UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2. Pengakuan akan adanya Tuhan ini memberi landasan bagi pengakuan akan pluralisme agama dan kepercayaan, dan pengakuan akan kebebasan dalam menganut agama dan menjalankan ibadah bagi setiap warga negara. Sejak semula, para foundator bangsa telah mengantar kita kepada pemahaman akan kerukunan antara umat beragama dan penghargaan akan perbedaan sebagai kekayaan. Dalam ...

Tombo Nunduk, Bentuk Sejarah Orang Manggarai

Image
Kanisius Teobaldus Deki M.Th Dosen STKIP St. Paulus dan Peneliti Budaya Manggarai Bagaimana kita dapat memahami sebuah peristiwa di masa lampau? Jawabannya hanya satu, penelusuran melalui kajian sejarah. Membahas hal ini kita dapat merujuk pada para pemikir. Topolski (1976:53-55), misalnya, memandang sejarah sebagai peristiwa masa lampau ( past events, res gestae ), sebuah riset yang dilakukan oleh sejarahwan sekaligus berupa hasil tertentu semisal pernyataan tentang peristiwa masa lalu ( narrative about past events, historia rerum gestarum ) atau dalam istilah kerennya, historiografi, walau sebenarnya istilah itu merujuk pada sejarah penulisan sejarah. Tombo Nunduk adalah sejarah tentang usul-asal sebuah keturunan yang dikisahkan secara lisan dan diteruskan melalui proses pewarisan kepada generasi-generasi penerus suatu suku. Unsur sejarah yang diyakini dekat dengan fakta merupakan ciri yang paling khas dari tombo nunduk. Meskipun tidak ditulis namun tombo nund...