Posts

Pemuda di Rentangan Idealisme-Praxis: In Memoriam Hery Jebarus, Catatan Seorang Kawan

Image
Kanisius Teobaldus Deki Foto oleh Andre Winokan: Deklarasi dan 1000 Lilin Pilkada Damai.  Dari kiri ke kanan, No Kopong, Hery, Nik Deki dan Dr. Deno Kamelus Sepanjang siang yang menggembirakan di 1 Juli 2016. Kawan-kawan bercengkerama dalam bahagia. Hidangan makanan yang lezat dipadu dengan barisan botol tuak import menambah semangat dalam tutur ringan soal peristiwa-peristiwa lampau. Ada diskusi hangat aneka soal, hingga menjurus ke perjuangan politik Pilkada beberapa waktu lalu. Sebuah tukar pengalaman ( share of experience ) di antara sesama pejuang. Kawan-kawan terus berdatangan. Hingga sebuah khabar yang menjadi epilog duka, “seorang kawan kita sedang dirawat di Rumah Sakit Dr. Ben Mboi.” Sontak semua terdiam lalu bertanya-tanya tentang sakitnya. Saya menelepon ke nomornya. Diangkat namun tak ada suara. Semua sepakat pada tanggal 2 Juli 2016, keesokannya, kami akan membezuk secara beramai-ramai. Namun, justru pada saat itulah hidup menunjukkan kerapuhannya ...

WUJUD TERTINGGI DAN RELIGIOSITAS ORANG MANGGARAI-Sebuah Pencarian Komparatif Budaya Asli dan Spiritualitas Karmel

Image
I.                     PENDAHULUAN ( DU WANGKA’N ) Dami N. Toda [1] , dalam bukunya, Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi, [2] menjelaskan secara jelas, rinci dengan data yang akurat tentang perkembangan penelitian tentang Manggarai yang dibuat oleh orang luar. Harus diakui bahwa setiap peneliti memiliki perspektif sendiri dengan orientasi khas serta motivasi yang beragam sehingga deviasi selalu tak terelakkan jika ternyata sebuah sejarah dibelokkan. Dan dapat dimaklumi bahwa penulisan sejarah terkait erat dengan “pre-understanding” setiap orang yang datang. [3] Itulah sebabnya, seperti Habermas pernah tandaskan, setiap pernyataan yang keluar selalu terjalin dengan maksud tertentu. [4] Berhadapan dengan kenyataan ini, sebuah imperatif yang tidak bisa ditawar-tawar naik ke permukaan kesadaran, bahwa kita sendiri sebagai “anak tanah” harus juga belajar menggali buday...