Posts

Showing posts from February, 2019

Opa, Bangunlah...

Image
In Memoriam Opa Teus (1) Sepi, hening. Tirisan air hujan terus menetes. Seakan langit tak kehabisan stok. Udara dingin. Semilir angin menusuk pori2. Ruteng diselinuti rasa dingin yg sulit dilawan. Kabut terus membungkus kota ini. Seakan menunjukkan suasana buram yg sedang kami rasakan. Tgl 24-26 Desember 2018 kami rayakan natal bersama opa oma dan adik yg datang dr Bali dan dua saudari dan keluarga mereka dalam rasa gembira. Penuh kehangatan dan cinta. Borong yg mendung menyambut ka mi dalam keceriaan. Kebahagiaan itu dilanjutkan lagi di Ruteng tgl 27 opa oma dijemput. Keluarga besar berkumpul dalam acara Teing Hang leluhur. Opa baik2 saja. Semua keluarga besar berkumpul dalam kebahagiaan. Kami menghiburnya dengan pesiar keliling kota. Setelah sekian lama di Borong, Opa hanya berdiam diri di rumah. Bersama cucunya Atenzs, kami menyempatkan diri menonton turnamen U-16 di Karot. Turnamen yg lembaga kami, Nusa Bunga Mandiri, selenggarakan. Opa bahagia. Terlihat dr ek...

Selesailah Sudah...

Image
In Memoriam Opa Teus (2) Setelah 10 hari tetap koma, akhirnya engkau menghembuskan nafas terakhir pada 11 Januari 2019. Cinta kami yang terbatas terlampaui cinta Tuhan yang telah memanggilmu pulang. Kami iklas Opa kendati harus kami akui kami masih membutuhkan dirimu. Selesailah sudah penderitaanmu. Tidak ada lagi sakit dan penderitaan. Tiada lagi kecemasan, ketakutan dan air mata. Karena kini engkau kembali ke asalmu, Sang Khalik, Mori agu Ngaran . Berbahagialah kini engkau di sana. Tetaplah menjadi penjaga dan penolong kami. Karena kami yakin engkau tak pernah jauh dari hidup kami. Kami ucapkan banyak terima kasih utk segala kebaikan dari semua pihak: keluarga, para penutur torok , para imam, paramedis, sahabat, kerabat dan siapa saja yang telah berjasa terhadap kami sekekuarga. Kami tak dapat membalas semuanya. Semoga Tuhanlah yang membalas kebaikan itu. Kami juga mohon maaf apabila orang tua kami pernah melakukan kesalahan kepada siapa saja. Mohon dimaafkan...

ALTECO DAN KEBAIKAN

Image
In Memoriam Opa Teus (3) Malam baru menjemput. Rasa penat sudah penuhi seluruh tubuh. Jiwa juga tak luput dari kelelahan. Maklum baru pulang kerja. Ingin sekali minum kopi panas atau coklat hangat. Sekedar menghalau segala keletihan sehari. Tiba-tiba hand phone ku berdering. "Kaka, papa dalam keadaan bahaya", terdengar suara penuh ketergesaan dari penelepon. Saudari yang tinggal dengan papa mama. "Papa salah mengobati mata orang kerja. Sekarang om itu tidak bisa melihat. Papa bukannya mengobati mata dengan obat mata melainkan lem Alteco yang kebetulan mirip", jelas saudari. Saya terkejut seraya tercengang. Kelelahan langsung menjauh. Gawat ini. Lebih dari malpraktik. Bagaimana mungkin mata orang diobati menggunakan lem itu? Tentu dia tidak bisa melihat lagi. "Apa yg harus kami lakukan sekarang?", tanya saudari meminta petunjuk. "Panggil mantri Goris, larikan ke Puskesmas om itu", seruku sambil meminta untuk bertindak tepat dan c...