Posts

Showing posts from 2015

Ritus Teing Hang Empo dan Usaha Melawan Lupa

Kanisius Teobaldus Deki* Apakah yang terjadi jika ada amnesia kronis melanda manusia? Semua kebaikan akan terhapus tanpa cerita. Bahkan kenangan akan kehilangan dayanya di hadapan kekuasaan peristiwa hidup yang terus berlanjut. Atau, yang lebih lebih celaka, orang tidak bisa belajar dari sejarah. Kesadaran akan kebaikan masa lalu menyebabkan muncul kerinduan untuk menulis sejarah. Sebuah upaya mencatat kembali apa yang terjadi di waktu lampau. Jika menilik usul asal kata, dalam bahasa Inggris, sejarah disebut “history” yang secara etimologis berasal dari kata bahasa Yunani “historia” yang berarti ikuiri ( inquiry ), wawancara ( interview ), interogasi saksi mata dan laporan mengenai hasil tindakan; entah saksi ( witness ) maupun hakim ( judge ), seorang yang tahu tentang peristiwa. Sejarawan ternama, Tacitus (69-96) menggunakan sebutan yang sama untuk judul bukunya yang sohor, Historiae untuk peristiwa-peristiwa yang diamatinya dan Annales untuk laporan periode sebe...

MENGGALI ARTI DAN MAKNA PERMAINAN CACI ORANG MANGGARAI

Image
Laporan Penelitian   Kanisius Teobaldus Deki, M.Th Adrianus Jebarus, M.Th Maximilian Jemali, M.Th Caci merupakan ungkapan syukur yang dimanifestasi dalam permainan. Caci menjadi sebuah simbol dengan pelbagai macam nilai di dalamnya. Nilai-nilai itulah yang dikemas dalam keseluruhan permainan caci . Adapun maksudnya ialah agar masyarakat Manggarai memiliki nilai juang, mempunyai jiwa sebagai atau rona (lelaki) pemberani dan gagah perkasa. Selain itu, caci dipentaskan sebagai bentuk pendalaman dan pembatinan nilai-nilai dari adat istiadat dan budaya Manggarai. Ada sebuah maksud pewarisan nilai, dengan sebuah orientasi bahwa di masa depan, generasi muda juga memiliki nilai-nilai itu. Selain nilai keberanian, kejujuran, sportivitas, caci juga memperlihatkan kecintaan terhadap seni dalam multiaspek. Caci memperlihatkan nilai seni yang sangat tinggi. Mulai dari seni gerak atau tarian ( lomes ), seni suara ( bokak ), seni lukis (ornamen-ornamen caci ), seni r...

LEMBAGA ADAT DI MANGGARAI

Image
Sebuah Upaya Menemukan Jalan Revitalisasi Laporan Hasil Penelitian Kanisius Teobaldus Deki S.Fil, M.Th Adrianus Jebarus, S.Fil, M.Th Alfonsus Sam, S.Pd, M.Pd  Jumlah halaman: 120 Ukuran buku : 23 x 14 cm Informasi: 081 238 575 433 Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa lembaga adat, aturan dan hukum adat di Manggarai Raya telah dipinggirkan keberadaannya oleh sistem pemerintahan gaya baru. Peminggiran ini menimbulkan berbagai masalah akut seperti disfungsi lembaga dan hukum adat yang memberi pengaruh negatif terhadap masyarakat. Ada dua kenyataan krusial yang menjadi kenyataan harian orang Manggarai. Pertama , banyak hal dalam kehidupan masyarakat masih merujuk pada sistem dan hukum adat, baik persoalan individual maupun komunal. Masalah tanah adalah salah satu contoh paling krusial yang sebenarnya bisa diselesaikan melalui hukum adat. Kedua , institusi yudikatif pemerintah (Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan) kerapkali sulit me...