Kanisius Teobaldus Deki
Pertumbuhan Koperasi Karyawan Dioses Ruteng (Kopkardios)
sangat menggembirakan. Di usianya tahun buku XV, Kopkardios makin memperluas wilayah pelayanan
dan dengan itu juga memberi peluang bagi banyak orang Manggarai menjadi
anggotanya. “Kopkardios saat ini memiliki 7.146 anggota yang tersebar di 25
wilayah pelayanan dalam tiga kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai
Timur”, demikian disampaikan oleh Ketua Pengurus Damasus Agas, A.Md di kantor
Kopkardios pada Selasa, 17 Maret 2015.
Kopkardios Ruteng resmi terbentuk dan beroperasi tanggal 01
Januari 1999. Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Dioses Ruteng. Anggota
awal berjumlah 107 orang (Pastor beserta karyawan Keuskupan Ruteng) dengan
modal perdana Rp 12.840.000 (berupa Simpanan Pokok Rp 6.420.000, Simpanan Wajib
Rp 6.420.000). Akta Pendirian Kopkardios Ruteng diterbitkan dan
disahkan melalui Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
dengan Surat Keputusan Nomor : 01/BH/KDK. 24. 10/VII/99 tanggal 06 Juli 1999.
Dari waktu ke waktu, perkembangan Kopkardios sebagai
koperasi kredit sangat signifikan. Jika menghitung perkembangan tiga tahun buku
belakangan ini, luar biasa baik dari segi jumlah anggota maupun asset. Pada
tahun buku 2012 jumlah anggota sebanyak 4.649 orang dengan asset Rp. 14,1M.
Pada tahun buku 2013 jumlah anggota sebanyak 5.649 orang dengan asset Rp.
20,04M Dan pada tahun buku 2014 jumlah anggota sebanyak 7.146 orang dengan
total asset sebesar Rp. 24,8M. “Ini membuktikan bahwa para Pengurus, Pengawas
dan manajemen Kopkardios bekerja maksimal. Ada banyak tempat pelayanan
Kopkardios justru tidak dilirik oleh lembaga keuangan lain”, demikian
sekretaris pengurus Kanisius T. Deki M.Th menambahkan.
Dari segi perkembangan dan kemajuan, Drs. Adam Musi, Ketua
Dewan Pengawas menyampaikan bahwa Kopkardios merupakan sebuah lembaga keuangan
yang sehat. “Analisis PEARLS (Protection, Effective Financial
Structure, Asset Quality, Rate of Return on Cost, Liqidity, Sign of Growth) maupun Kepmen No.
194/KRP/M/X/1998
hasilnya baik dan memuaskan. Begitu juga dengan hasil program kerja pengurus
dalam realisasi bidang keuangan/permodalan yakni 84,4%. Angka ini sangat besar
di hadapan persaingan lembaga keuangan sejenis yang kini sedang marak di
Manggarai raya”, simpulnya.
Sahabat Orang Kecil
Kopkardios memiliki visi terwujudnya lembaga keuangan yang dikelola
secara mandiri, professional dan berdasarkan pada nilai-nilai serta
prinsip-prinsip Koperasi untuk kesejahteraan para anggota dan masyarakat
sekitarnya. “Kami melihat bahwa visi ini akan menjadi nyata bila Kopkardios
melayani masyarakat dengan ekonomi rentan semisal petani, nelayan, tukang,
sopir, tukang ojek dan ibu rumah tangga. Kelompok ini menjadi jumlah terbanyak
dari anggota Kopkardios yakni 4.619 orang (64,6%)”, jelas Ketua Pengurus
Damasus Agas, A.Md.
Wakil
Ketua Domincus Waso, M.Th mengatakan bahwa lembaga ini sangat membantu anggota
yang memiliki ekonomi lemah. “Dari sisi jumlah anggota mayoritas dari ekonomi
lemah, Kopkardios sudah menjadi lembaga yang sangat membantu baik pengembangan
usaha maupun memenuhi kebutuhan akan keuangan lainnya: biaya sekolah,
pembangunan rumah dan pembelian kendaraan”, jelasnya. Tak hanya itu, Kopkardios
juga menyalurkan dana solidaritas duka baik dari Daperma maupun Kopkardios.
Khusus
untuk perhatian luar biasa yang diberikan kepada para petani, Kopkardios
mewadahi keuangan dari ASNIKOM (Asosiasi Petani Kopi Manggarai). “ASNIKOM
merupakan saudara kembar Kopkardios. Melalui ASNIKOM, para petani dapat
mengajukan pinjaman musiman kepada para petani sehingga mereka tidak terlilit
hutang ijon”. Hingga saat ini, petani yang tergabung dalam ASNIKOM mengakui
bahwa Kopkardios memiliki peran dalam sector ekonomi mereka. Ketua ASNIKOM
Lodovikus menyampaikan hal itu kepada Flores Pos di Ruteng pada 17 Maret 2015,
“Kopkardios memberi kami keleluasaan untuk meminjam bagi kebutuhan produktif
pun konsumtif. Dengan peluang itu kami dapat membangun asosiasi secara baik dan
mengatur kehidupan kami lebih nyaman dari sisi keuangan”.
Sangat Inklusif
Walau nama Kopkardios pada mulanya merujuk pada para
karyawan keuskupan diosis Ruteng, Koperasi Kredit ini mewadahi semua masyarakat
dengan pelbagai latar belakang suku, agama dan pekerjaan. Tentang hal ini,
Manajer Kopkardios, Paulus Faran, mengatakan, “Hingga saat ini warga keturunan
Ende-Lio yang berada di Ruteng menjadi salah satu TPK (tempat pelayanan
Kopkardios) dengan jumlah anggota 89 orang, juga anggota keturunan Bajawa,
Larantuka, Maumere dan suku lain bersatu sebagai saudara. Demikianpun anggota
yang beragama non Katolik berjumlah 140 orang atau 1.95%”.
Kopkardios berada di peringkat pertama di Manggarai Raya, peringkat
ke-12 di NTT dari 64 dan 75 dari 926 Kopdit di Indonesia.
Sebagai “ikon keuskupan” di bidang ekonomi, Kopkardios
menjadi “ntala gewang” (bintang cemerlang) untuk memberi cahaya bagi kesadaran
masyarakat Manggarai Raya dari kegelapan kemiskinan. Sejak dari saat
berdirinya, Kopkardios telah menghindarkan masyarakat dari cengkeraman rentenir
dan lembaga keuangan yang sangat tidak akomodatif terhadap rakyat miskin dan
sederhana.***
*(pernah dimuat pertama kalinya sebagai berita di Flores Pos)
Kopkardios Penyelamat!
“Kopkardios
penyelamat!”, demikian ungkapan spontan yang disampaikan oleh Lodovikus
Vadirman, Ketua Asnikom. Hal itu sungguh dirasakan oleh mereka sejak Kopkardios
tahun 2012 menerima Asnikom untuk bergabung. Kopkardios melalui Poljak (Pola
Kebijakan) Khusus melayani petani yang tergabung dalam Asnikom lebih dari 17
desa. “Sejak kami bergabung dengan Kopkardios, kami mendapat dana dengan mudah,
murah dan cepat. Tak hanya itu, Kopkardios adalah guru bagi petani. Kami bisa
mengatur keuangan untuk bisa menghemat dan menabung selain itu gesit mencari
uang”, lanjut Lodovikus.
Menurut
pengakuan Lodovikus, posisi tawar petani kopi sangat baik, terbebas dari
rentenir dan menghasilkan mutu kopi sesuai standar SOP Internasional, berdampak
pada harga tinggi. Tahun 2015 Asnikom mengirim kopi ke Jerman dengan harga per
kilo Rp. 74.000.
Ibu Mean
dari VECO Belgia untuk Asia Pasifik mengatakan baru Kopkardios yang memunyai
hubungan kerja sama sedemikian unik dengan asosiasi petani kopi seperti Asnikom.
“Hubungan ini sebaiknya dijaga agar dapat mensejahterakan masyarakat. Hubungan
inilah yang bisa diterapkan pada petani dampingan VECO di daerah dan Negara
lain”, ujar Mean.
Kopkardios
berada di peringkat pertama di Manggarai Raya, peringkat ke-12 di NTT dari 64
dan 75 dari 926 Kopdit di Indonesia.