Monday 31 August 2015

Kopkardios Sahabat Orang Kecil*

Kanisius Teobaldus Deki

Pertumbuhan Koperasi Karyawan Dioses Ruteng (Kopkardios) sangat menggembirakan. Di usianya tahun buku XV,  Kopkardios makin memperluas wilayah pelayanan dan dengan itu juga memberi peluang bagi banyak orang Manggarai menjadi anggotanya. “Kopkardios saat ini memiliki 7.146 anggota yang tersebar di 25 wilayah pelayanan dalam tiga kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur”, demikian disampaikan oleh Ketua Pengurus Damasus Agas, A.Md di kantor Kopkardios pada Selasa, 17 Maret 2015.
Kopkardios Ruteng resmi terbentuk dan beroperasi tanggal 01 Januari 1999. Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Dioses Ruteng. Anggota awal berjumlah 107 orang (Pastor beserta karyawan Keuskupan Ruteng) dengan modal perdana Rp 12.840.000 (berupa Simpanan Pokok Rp 6.420.000, Simpanan Wajib Rp 6.420.000). Akta Pendirian Kopkardios Ruteng diterbitkan dan disahkan melalui Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dengan Surat Keputusan Nomor : 01/BH/KDK. 24. 10/VII/99 tanggal 06 Juli 1999.
Dari waktu ke waktu, perkembangan Kopkardios sebagai koperasi kredit sangat signifikan. Jika menghitung perkembangan tiga tahun buku belakangan ini, luar biasa baik dari segi jumlah anggota maupun asset. Pada tahun buku 2012 jumlah anggota sebanyak 4.649 orang dengan asset Rp. 14,1M. Pada tahun buku 2013 jumlah anggota sebanyak 5.649 orang dengan asset Rp. 20,04M Dan pada tahun buku 2014 jumlah anggota sebanyak 7.146 orang dengan total asset sebesar Rp. 24,8M. “Ini membuktikan bahwa para Pengurus, Pengawas dan manajemen Kopkardios bekerja maksimal. Ada banyak tempat pelayanan Kopkardios justru tidak dilirik oleh lembaga keuangan lain”, demikian sekretaris pengurus Kanisius T. Deki M.Th menambahkan.
Dari segi perkembangan dan kemajuan, Drs. Adam Musi, Ketua Dewan Pengawas menyampaikan bahwa Kopkardios merupakan sebuah lembaga keuangan yang sehat. “Analisis PEARLS  (Protection, Effective Financial Structure, Asset Quality, Rate of Return on Cost, Liqidity, Sign of Growth) maupun Kepmen No. 194/KRP/M/X/1998 hasilnya baik dan memuaskan. Begitu juga dengan hasil program kerja pengurus dalam realisasi bidang keuangan/permodalan yakni 84,4%. Angka ini sangat besar di hadapan persaingan lembaga keuangan sejenis yang kini sedang marak di Manggarai raya”, simpulnya.



 Sahabat Orang Kecil
Kopkardios memiliki visi terwujudnya lembaga keuangan yang dikelola secara mandiri, professional dan berdasarkan pada nilai-nilai serta prinsip-prinsip Koperasi untuk kesejahteraan para anggota dan masyarakat sekitarnya. “Kami melihat bahwa visi ini akan menjadi nyata bila Kopkardios melayani masyarakat dengan ekonomi rentan semisal petani, nelayan, tukang, sopir, tukang ojek dan ibu rumah tangga. Kelompok ini menjadi jumlah terbanyak dari anggota Kopkardios yakni 4.619 orang (64,6%)”, jelas Ketua Pengurus Damasus Agas, A.Md.
Wakil Ketua Domincus Waso, M.Th mengatakan bahwa lembaga ini sangat membantu anggota yang memiliki ekonomi lemah. “Dari sisi jumlah anggota mayoritas dari ekonomi lemah, Kopkardios sudah menjadi lembaga yang sangat membantu baik pengembangan usaha maupun memenuhi kebutuhan akan keuangan lainnya: biaya sekolah, pembangunan rumah dan pembelian kendaraan”, jelasnya. Tak hanya itu, Kopkardios juga menyalurkan dana solidaritas duka baik dari Daperma maupun Kopkardios.
Khusus untuk perhatian luar biasa yang diberikan kepada para petani, Kopkardios mewadahi keuangan dari ASNIKOM (Asosiasi Petani Kopi Manggarai). “ASNIKOM merupakan saudara kembar Kopkardios. Melalui ASNIKOM, para petani dapat mengajukan pinjaman musiman kepada para petani sehingga mereka tidak terlilit hutang ijon”. Hingga saat ini, petani yang tergabung dalam ASNIKOM mengakui bahwa Kopkardios memiliki peran dalam sector ekonomi mereka. Ketua ASNIKOM Lodovikus menyampaikan hal itu kepada Flores Pos di Ruteng pada 17 Maret 2015, “Kopkardios memberi kami keleluasaan untuk meminjam bagi kebutuhan produktif pun konsumtif. Dengan peluang itu kami dapat membangun asosiasi secara baik dan mengatur kehidupan kami lebih nyaman dari sisi keuangan”.


Sangat Inklusif
Walau nama Kopkardios pada mulanya merujuk pada para karyawan keuskupan diosis Ruteng, Koperasi Kredit ini mewadahi semua masyarakat dengan pelbagai latar belakang suku, agama dan pekerjaan. Tentang hal ini, Manajer Kopkardios, Paulus Faran, mengatakan, “Hingga saat ini warga keturunan Ende-Lio yang berada di Ruteng menjadi salah satu TPK (tempat pelayanan Kopkardios) dengan jumlah anggota 89 orang, juga anggota keturunan Bajawa, Larantuka, Maumere dan suku lain bersatu sebagai saudara. Demikianpun anggota yang beragama non Katolik berjumlah 140 orang atau 1.95%”.
Kopkardios berada di peringkat pertama di Manggarai Raya, peringkat ke-12 di NTT dari 64 dan 75 dari 926 Kopdit di Indonesia.
Sebagai “ikon keuskupan” di bidang ekonomi, Kopkardios menjadi “ntala gewang” (bintang cemerlang) untuk memberi cahaya bagi kesadaran masyarakat Manggarai Raya dari kegelapan kemiskinan. Sejak dari saat berdirinya, Kopkardios telah menghindarkan masyarakat dari cengkeraman rentenir dan lembaga keuangan yang sangat tidak akomodatif terhadap rakyat miskin dan sederhana.***

 *(pernah dimuat pertama kalinya sebagai berita di Flores Pos)


Kopkardios Penyelamat!
“Kopkardios penyelamat!”, demikian ungkapan spontan yang disampaikan oleh Lodovikus Vadirman, Ketua Asnikom. Hal itu sungguh dirasakan oleh mereka sejak Kopkardios tahun 2012 menerima Asnikom untuk bergabung. Kopkardios melalui Poljak (Pola Kebijakan) Khusus melayani petani yang tergabung dalam Asnikom lebih dari 17 desa. “Sejak kami bergabung dengan Kopkardios, kami mendapat dana dengan mudah, murah dan cepat. Tak hanya itu, Kopkardios adalah guru bagi petani. Kami bisa mengatur keuangan untuk bisa menghemat dan menabung selain itu gesit mencari uang”, lanjut Lodovikus.
Menurut pengakuan Lodovikus, posisi tawar petani kopi sangat baik, terbebas dari rentenir dan menghasilkan mutu kopi sesuai standar SOP Internasional, berdampak pada harga tinggi. Tahun 2015 Asnikom mengirim kopi ke Jerman dengan harga per kilo Rp. 74.000.
Ibu Mean dari VECO Belgia untuk Asia Pasifik mengatakan baru Kopkardios yang memunyai hubungan kerja sama sedemikian unik dengan asosiasi petani kopi seperti Asnikom. “Hubungan ini sebaiknya dijaga agar dapat mensejahterakan masyarakat. Hubungan inilah yang bisa diterapkan pada petani dampingan VECO di daerah dan Negara lain”, ujar Mean.
Kopkardios berada di peringkat pertama di Manggarai Raya, peringkat ke-12 di NTT dari 64 dan 75 dari 926 Kopdit di Indonesia.